Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun untuk Dibaca Saat Pergantian Tahun 2024

Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun untuk Dibaca Saat Pergantian Tahun 2024

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Minggu, 31 Des 2023 05:22 WIB
Ilustrasi pria muslim sedang membaca Al-Quran
Foto: Ilustrasi doa. (Getty Images/cihatatceken)
Makassar -

Dalam Islam, membaca doa merupakan salah satu hal yang tak terlepas dari aktivitas sehari-hari, tak terkecuali pada momen pergantian tahun. Membaca doa bisa menjadi salah satu cara mengisi momen pergantian tahun dengan hal yang bermanfaat.

Doa merupakan wujud kerendahan umat muslim kepada Allah SWT. Doa yang dipanjatkan berisi ucapan syukur, berharap ampunan dosa, hingga harapan agar keinginan dikabulkan.

Lantas, bagaimana teks doa akhir dan awal tahun yang dapat dibaca?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teks Doa Awal dan Akhir Tahun

Sebenarnya tidak ada dalil yang menerangkan terkait doa awal dan tahun baru Masehi. Kendati demikian, terdapat doa awal dan akhir tahun Hijriah yang bisa dibaca.

Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) Online, doa akhir dan awal tahun Hijriah terangkum dalam 'Maslakul Akhyar' karya Mufti Jakarta abad ke-19-20 M Habib Utsman bin Yahya. Berikut teks doanya dilengkapi arab latin dan terjemahannya.

Doa Akhir Tahun

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Arab Latin: Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.

Terjemahan: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Doa Awal Tahun

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Arab Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Terjemahan: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

Dalil Anjuran Membaca Doa Awal dan Akhir Tahun

Melansir dari situs Pengurus Wilayah (PW) NU Bali disebutkan sejumlah pihak masih mempertanyakan dalil doa akhir tahun dan awal tahun. Tetapi, bukan berarti mempertentangkan bagaimana keabsahan dalil dari doa tersebut, melainkan untuk memperkaya wawasan keislaman umat muslim.

Ketua Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) NU Center PCNU Kediri Dafid Fuadi mengatakan, doa sedianya bisa dipanjatkan kapan saja. Tim Peneliti Aswaja NU Center Jawa Timur ini menyebut, doa dipanjatkan baik perkara kecil maupun urusan besar.

Dalam kajiannya terkait 'Dalil Berdoa Pada Akhir dan Awal Tahun', Dafid menjelaskan, Allah SWT memerintahkan umat muslim berdoa memohon kepada-Nya. Anjuran itu tertuang dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah Ayat 186.

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ۝١٨٦

Artinya: "Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

Anjuran berdoa kepada Allah SWT juga disebutkan dalam Surah Ghaafir Ayat 60 yang berbunyi:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ ۝٦٠

Artinya: "Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina'."

Bolehkah Doa Tahun Baru Islam Dibaca Saat Tahun Baru Masehi?

Pertanyaannya kemudian, bolehkah doa akhir dan awal tahun baru Hijiriah dibaca untuk tahun baru Masehi. Jawabannya, boleh dan tidak ada dalil yang melarang.

Dari situs NU Online, Founder Aswaja Muda Ahmad Muntaha AM menegaskan tidak ada salahnya membaca doa tahun baru Hijriah untuk menyambut pergantian tahun baru Masehi. Asalkan, tidak meyakini doa itu sebagai doa warid atau yang bersumber langsung dari Nabi SAW.

Selain itu lanjut Ahmad, tidak meyakininya secara khusus sebagai kesunahan saat tahun baru Masehi. Membacanya juga dengan dasar kesunahan berdoa secara umum di waktu kapanpun.

Persoalan ini lantas dibandingkan dengan kasus membaca doa taradhi atau memohon ridha untuk para sahabat di sela-sela tarawih. Jika meyakininya sebagai kesunahan khusus pada waktu tersebut, maka dilarang membacanya.

Namun boleh membacanya dengan dasar kesunahan berdoa secara umum. Dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin dijelaskan:

وأما الترضي عن الصحابة فلم يرد بخصوصه هنا كبين تسليمات التراويح ، بل هو بدعة إن أتي به يقصد أنه سنة في هذا المحل بخصوصه ، لا إن أتي به بقصد كونه سنة من حيث العموم

Artinya: "Adapun doa taradhi untuk para sahabat maka tidak ada dalil khususnya dibaca sebelum mengumandangkan iqamah dan azan, sebagaimana di sela-sela shalat tarawih. Bahkan doa itu menjadi bid'ah bila orang membacanya dengan maksud menjadikannya sebagai kesunahan yang khusus pada waktu. Tapi tidak bid'ah bila orang yang membacanya dengan maksud menjadikannya sebagai kesunahan secara umum." (Abdurrahman bin Muhammad Baalawi, Bughyatul Mustarsyidin, halaman 74).

Nah, demikianlah teks doa akhir dan awal tahun serta dalil anjurannya. Semoga bisa menjadi referensi dalam menyambut pergantian tahun baru ya, detikers!




(sar/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads