Penelitian Ekstrak Daun Macaranga di Kutim, Bisa Jadi Obat Kanker-Skincare

Penelitian Ekstrak Daun Macaranga di Kutim, Bisa Jadi Obat Kanker-Skincare

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 18 Feb 2025 17:30 WIB
Proses pengambilan sampel daun macaranga.
Proses pengambilan sampel daun macaranga. Foto: (dok. Fahutan Ummul Kaltim)
Kutai Timur -

Sejumlah tim peneliti dari Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil mengidentifikasi tumbuhan jenis Macaranga Conifera yang berguna sebagai anti kanker dan diabetes. Ekstrak daun ini juga kini telah dikembangkan menjadi produk kecantikan atau skincare.

Dari hasil penelitian, macaranga ini memiliki 50 persen kandungan yang berguna sebagai anti luka, peradangan, dan sejenisnya. Selain itu, tumbuhan ini juga mudah didapat karena masuk dalam jenis tumbuhan cepat tumbuh (fast-growing species).

Manager Kemitraan Program Terestrial Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Kaltim Edy Sudiono mengatakan penelitian macaranga ini dimulai dari melihat kebiasaan orang utan di hutan Wehea-Kelay. Saat itu ia bersama Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Fahutan Unmul) Prof Irawan Wijaya Kusuma sempat bertanya tentang kondisi kesehatan orang utan yang cepat pulih hanya bergantung pada tumbuhan yang ada di hutan.

"Kami diskusi dan (memperhitungkan) berapa banyak macam jenis makanan orang utan, bersama teman saya di Fahutan beliau memang ahli mengidentifikasi tumbuhan dan meneliti kandungan pohon pakan orang utan," jelas Edy kepada detikcom, Senin (17/2/2025).

Dari 250 jenis pohon pakan orang utan yang ada di hutan Wehea-Kelay kemudian diseleksi menjadi 120 jenis tumbuhan yang dijadikan sampel. Jumlah ini, kata Edy, terus diperkecil hingga ada 11 jenis tumbuhan dipilih karena memiliki kandungan fitokimia, fenolik, flavonoid, anti diabetes, sitotoksisitas, dan anti kanker.

"Dari penelitian 120 jenis tumbuhan itu diturunkan menjadi 64 jenis yang dimanfaatkan masyarakat, turun lagi menjadi 50 jenis pakan orang utan, hingga turun lagi menjadi 30 dan akhirnya jadi 11 jenis diteliti mendalam," terangnya.

Lanjutnya, saat itu Prof Irawan mencoba memfokuskan penelitian pada satu jenis tumbuhan pakan. Dan terpilihlah macaranga karena memiliki potensi pemanfaatan sebagai produk kesehatan yang baik.

"Ekstrak dari daun macaranga menunjukkan kemampuan sitotoksik terhadap 5 sel kanker, yaitu kanker payudara, usus besar, neuroblastoma, hati, dan serviks," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari penelitian berjalan, Edy dan Irawan pun mencoba mengumpulkan survei dari masyarakat terkait kebutuhan saat ini. Terkumpullah jika banyak masyarakat yang memilih skincare.

"Kita diskusi lagi bisa gak ini dikembangkan dan prosesnya cepat gak. Dan akhirnya kita mendapatkan bahwa tumbuhan ini (macaranga) efektif juga untuk anti acne dan anti aging," bebernya.


Dari penelitian panjang itulah, tercetus 3 produk serum kecantikan Wemaca (Wehea Macaranga) yang dikhususkan berdasarkan kebutuhan saat ini. Hasil uji coba ke beberapa orang pun diakui ekstrak daun macaranga ini memberikan pemulihan yang cepat.

"Ada tiga serum, anti acne, anti aging, dan whitening. Kandungan macaranganya cukup besar yaitu 50 persen, hasil yang paling cepat kelihatan itu yang anti acne dari hasil uji coba," kata Edy.

ADVERTISEMENT

Meski begitu produk kecantikan ini belum bisa dipasarkan karena harus melewati uji POM terlebih dahulu. Namun Edy mengatakan jika produk sudah bisa dipasarkan, hasilnya akan kembali ke hutan lindung Wehea untuk pengembangan.

"Saat ini masih uji di BPOM jadi belum bisa dipasarkan, tapi komitmen kami nanti hasilnya ini akan kembali untuk pengembangan hutan lindung Wehea," pungkasnya.




(asm/sar)

Hide Ads