Gubernur Bali Wayan Koster menilai penghentian sementara kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk 159 negara tidak akan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Pulau Bali. Bahkan, Koster yakin kunjungan turis akan naik.
Hal itu ditegaskan Koster seusai membuka event Bali Beyond Travel Fair (BBTF) 2023 di Bali International Convention Centre (BICC), Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (16/6/2023).
"Tidak berpengaruh, nggak menurun malah naik, optimistis," tegas Koster.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun juga sepakat dengan Koster.
"Karena sudah dicabut dikembalikan lagi 169 tetapi bisa on arrival, bayar 35 dolar atau Rp 500 ribu kan nggak terlalu mahal. Ini menjadi kurasi menyeleksi (wisatawan) datang ke Bali," kata Pemayun.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya juga menyambut baik penghentian BVK karena dapat menyeleksi wisatawan asing masuk Bali.
"Jadi kalau datang itu pakai VoA (Visa on Arrival), itu yang terjadi. Ini sangat bagus menurut saya, jadi di sini terseleksi ya," kata Rai.
Menurutnya, dengan kembali mengguna VoA, beragam masalah akibat ulah turis asing yang marak belakangan bisa ditekan.
"Jangan sampai wisatawan yang datang itu wisatawan kere di Bali, kehabisan uang dan berbuat hal yang merugikan kita. Ini dapat mencoreng pariwisata kita dan nanti yang berkelas tidak datang," tandas Rai.
Seperti diketahui, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menghentikan sementara kebijakan BVK untuk 159 negara. Hal ini tercantum dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-GR.01.07 tahun 2023 yang disahkan pada 7 Juni 2023.
(hsa/gsp)