Heboh Mahasiswa Asal Medan Tewas Mengenaskan di Bali, Ini Penjelasan Polisi

Badung

Heboh Mahasiswa Asal Medan Tewas Mengenaskan di Bali, Ini Penjelasan Polisi

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 22 Nov 2023 16:36 WIB
Suasana kos mahasiswa asal Medan yang ditemukan tewas mengenaskan.
Suasana kos mahasiswa asal Medan yang ditemukan tewas mengenaskan. (Foto: Dok. Polresta Denpasar)
Badung -

Mahasiswa Elizabeth International Bali bernama Aldi Sahilatua Nababan ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar kosnya, Jalan Bypass Ngurah Rai, Gang Kunci Nomor 10, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Mahasiswa asal Medan itu diduga dibunuh.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo mengatakan jenazah Aldi telah diautopsi oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Jenazah juga dilakukan pemeriksaan tambahan yaitu toksikologi dan patologi.

"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim dokter Forensik RS Bhayangkara Medan menunggu hasil pemeriksaan autopsi," kata Losa dalam siaran pers kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Losa menerangkan jenazah mahasiswa berusia 23 tahun itu baru bisa diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sebab, orang tua jenazah membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah pada saat penanganan awal di Bali.

Menurut Losa, pada saat itu keluarga hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin serta pengiriman jenazah ke kampung halaman. Orang tua jenazah juga mengaku siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari.

Namun orang tua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah yang sebelumnya dibuat ketika sampai di Medan. Mereka kemudian meminta dilakukan autopsi terhadap jenazah di RS Bhayangkara Medan.

Untuk diketahui, Aldi ditemukan tewas di kamar kosnya pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 08.30 Wita. Kematian Aldi pun viral setelah kakaknya memposting permintaan keadilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dilansir dari detikSumut, Monalisa Nababan selaku kakak korban mengatakan informasi adiknya tewas diketahui pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB. Ia mengaku kala itu ia ditelepon personel kepolisian dari Polsek Kuta Selatan.

"Saya ditelpon polisi dari Kuta Selatan, bahwa adik saya meninggal dunia di kamar kosnya," kata Monalisa saat diwawancarai di RS Bhayangkara Medan.

Ia menyampaikan setelah itu pihaknya menghubungi kerabatnya di Bali untuk memastikan. Setelah itu, ia mendapat kabar adiknya tewas bersimbah darah.

"Kamarnya bersimbah darah. Alat kelaminnya rusak, semacam ada sobek. Dari situ lah keluar darah. Ada darah di bagian mulut dan hidung juga. Ada memar lengan tangan kanan dan engselnya bergeser. Lantai penuh darah," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan pihak keluarga mengajukan autopsi kepada polisi. Namun, ia merasa proses autopsi dipersulit.

"Kami merasa dipersulit dengan pernyataan-pernyataan mereka (polisi). Makanya, kami putuskan mayat dikirim dari Bali ke Medan pada Minggu siang. Jenazah baru tiba di Medan, Senin subuh. Sampai di Medan, baru kami minta diautopsi," sebutnya.

"Dugaannya adik saya dibunuh secara sadis. Semoga keadilan berpihak dengan kami," tutupnya.




(dpw/hsa)

Hide Ads