Polres Belu berkoordinasi dengan dokter polisi (dokpol) di Rumah Sakit Bhayangkara Thitus Uli Kupang guna mengungkap misteri potongan jari manusia yang ditemukan di dalam sayur lodeh. Barang bukti berupa potongan jari orang dewasa itu akan dikirim ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Sementara Polres Belu telah berkoordinasi dengan pihak dokpol di RS Bhayangkara Thitus Uli Kupang agar membantu mengungkap kasus ini untuk pengembangan lanjutan," ujar Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Alkatiri saat dihubungi detikBali, Kamis (15/12/2022) siang.
Ia menjelaskan, barang bukti potongan jari orang dewasa itu kini diamankan di Unit Identifikasi Reskrim Polres Belu. Barang bukti tersebut segera dikirim ke Kupang dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barang bukti itu sudah kita amankan di Unit Identifikasi Reskrim. Rencananya akan kita kirim ke Kupang dalam waktu dekat. Perkembangannya nanti kita sampaikan," kata Alkatiri.
Ia menambahkan, belum ada saksi tambahan yang diperiksa diperiksa polisi. Dengan demikian, jumlah saksi yang sudah diperiksa dan dimintai keterangan masih berjumlah 5 orang.
"Belum ada tambahan saksi. Ini masih tetap 5 orang saja," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT, digegerkan dengan penemuan potongan jari manusia di dalam sayur lodeh. Sayur lodeh tersebut awalnya dibeli di sebuah warung untuk menu makan siang, Sabtu (10/12/2022).
Warga bernama Dion Klau dan Isto Foa itu membungkus sayur lodeh yang dibelinya untuk dimakan di rumah. Sayur lodeh tersebut sempat disisakan untuk salah satu teman mereka bernama Petrus Watu. Dari Petrus lah kemudian menu makan siang berisi potongan jari lengkap dengan kuku itu terkuak.
"Namun saat mengambil sayur untuk makan bersama, Petrus kaget karena melihat potongan ujung jari kuku manusia dalam sayur," kata Kapolsek Tasifeto Timur Ipda Mahrim.
(iws/hsa)