Penerapan aturan jam masuk sekolah pukul 05. 30 Wita bagi sepuluh SMA/SMK di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai pro kontra. Bahkan komisi V DPRD NTT mendesak untuk dibatalkan.
Namun, Pemprov NTT tetap bersikeras melanjutkan kebijakan tersebut. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengakui kebijakannya menuai pro dan kontra. Menurutnya yang berspektif itu karena tidak mendapat informasi yang cukup.
"Ya di mana-mana ada, kawin saja pro dan kontra. Senang kan, ya harus senang karena mereka tidak mendapatkan cukup informasi," ujarnya saat diwawancarai awak media, Jumat (3/3/2033)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan kebijakan yang telah dibuat untuk mempersiapkan generasi siswa-siswi NTT bisa mengatur waktu dengan baik. Nantinya mereka dipersiapkan bersentuhan langsung dengan masyarakat apabila telah menyelesaikan perguruan tinggi maupun bekerja.
"Kalau tidak dipersiapkan, kita akan melahirkan pengangguran baru. Jika mereka sudah terbiasa manajemen waktu dengan baik, tidak jadi pengangguran karena mental dan skill sudah siap," pungkasnya.
(nor/gsp)