Olahraga merupakan aktivitas yang penting untuk melatih kebugaran kita nih detikers. Dengan berolahraga, tubuh akan terlatih melakukan gerakan-gerakan yang menitikkan pada aspek kekuatan, kecepatan, kelenturan, hingga ketangkasan.
Salah jenis olahraga yang kerap kita adalah senam. Terdapat enam kategori kelompok senam, yaitu senam artistik, senam akrobatik, senam aerobic sport, senam trampolin, dan senam ritmik atau dikenal dengan senam irama.
Senam irama secara umum dapat diartikan sebagai gerak latihan yang dilakukan dengan iringan musik atau irama. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang senam irama, yuk simak penjelasan berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Senam Irama
Senam irama disebut juga dengan senam ritmik. Senam ritmik merupakan gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.
Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan Kelas IX karya Drs Muhajir, MEd, senam ritmik merupakan senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau keindahan untuk membina serta meningkatkan seni gerak.
Secara umum, senam irama atau ritmik ini tidak begitu berbeda dengan gerak senam umum lainnya. Hanya saja, tekanan yang harus diberikan pada senam ritmik adalah penambahan irama, kelentukan tubuh, dan kontinuitas gerakan.
Oleh karena itu, gerakan yang dilakukan oleh senam ritmik banyak mengandung unsur keindahan dan harmonisasi. Rangkaian gerak senam ini akan mengikuti irama musik instrumental sehingga menjadi satu gerakan yang dinamis.
Nah, apa saja fungsi musik dalam senam irama? Fungsi musik pada senam irama adalah menambah semangat gerakan. Umumnya, ritme musik yang digunakan pada senam ini cenderung energik dan atraktif, sehingga dapat membuat pesenam merasa lebih antusias dalam melakukan setiap gerakan.
Selain itu, musik pada senam irama juga bisa menambah kesan estetik. Dengan menggunakan musik, maka gerakan yang dilakukan dalam senam irama bisa lebih indah dan menarik. Semakin enak didengarkan, semakin indah pula alunan gerakan yang dihasilkan
Fungsi musik pada kegiatan senam irama berperan sebagai pengiring gerakan senam agar lebih terkoordinasi. Koordinasi tersebut mencakup gerakan tangan, kepala, kaki, dan tubuh. Dengan adanya musik pada senam irama, maka gerakan yang dilakukan bisa lebih harmonis.
Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan. Dalam praktiknya, senam irama dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok.
Senam irama juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah gada (club), simpai (hoop), tongkat, bola (ball), pita (ribbon), dan topi. Dalam variasi geraknya, senam irama memiliki koreografi kreatif mulai dari nuansa akrobatik, tari modern, hingga balet.
Rangkaian senam irama terdiri dari peregangan atau pemanasan, gerakan inti, dan pendinginan. Tujuan peregangan sebelum melakukan gerakan inti senam irama adalah mengurangi risiko cedera, meningkatkan sirkulasi peredaran darah, mengaktivasi otot, mengaktivasi persendian agar dapat melakukan rentang gerak penuh, dan mengembangkan paru-paru dan meningkatkan detak jantung secara bertahap.
Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan oleh Paiman, tekanan yang harus diberikan dalam senam irama adalah irama, kelenturan, dan kontinuitas gerakan. Sesuai dengan namanya, senam ini memang dilakukan menggunakan irama. Karena itu, gerakan dalam senam irama biasanya dilakukan dengan indah dan lentur.
Senam irama akan bermanfaat apabila dilakukan dengan teratur atau rutin. Pasalnya senam dapat mempercepat proses pembakaran lemak serta mengencangkan otot bagian lengan, perut, pinggul, dan paha. Hal ini bisa terjadi karena senam irama menuntut seseorang untuk bergerak lincah tanpa terputus, selaras dengan iringan musik atau lagu.
Sejarah Senam Irama
Senam irama menjadi salah satu cabang olahraga yang kerap dilombakan dalam Olimpiade dan pertandingan senam irama internasional. Sejauh ini, nomor lomba senam irama banyak diperuntukkan pada kelompok perempuan. Namun, Jepang mulai mempelopori untuk menciptakan nomor putra dalam senam irama.
Mengutip dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA Kelas X karya Damar Pamungkas dkk., Senam yang didominasi oleh kaum hawa ini, pertama kali berkembang di Eropa. Sejarah senam irama mulanya dikembangkan oleh beberapa pakar di bidang seni.
Jean-Georges Noverre (1727-1810), Francois Delsarte (1811-1871), dan Rudolf Bode (1881-1970) menggagaskan hal serupa, yaitu pentingnya ekspresi gerak tubuh untuk menciptakan keindahan melalui iringan lagu.
Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke-19 melalui sistem latihan yang disebut dengan Swedish System. Sistem latihan tersebut terdiri atas gerakan bebas yang kemudian menjadi awal mula "gymnastic aesthetic" karena atlet yang melakukan gerak latihan tersebut juga mengekspresikan emosi dan perasaan melalui gerak tubuh.
Pada 1837, Catharine Beecher, pendiri Western Female Institute di Ohio menciptakan program yang berjudul "Grace without Dancing". Program tersebut bertujuan untuk melatih pesenam perempuan melalui gerak dasar hingga komplek dan diiringi dengan musik.
Semenjak itu, mulai bermunculan pelopor yang menggabungkan dinamika musik dengan gerakan-gerakan senam. Kompetisi senam irama dimulai pertama kali pada 1940 di Rusia.
Kemudian, FΓ©dΓ©ration Internationale de Gymnastique (FIG) memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada tahun 1961. Pertandingan internasional cabang ini pun dimulai sejak 1963 di Budapest untuk nomor pesenam individu. Sedangkan dalam kategori kelompok, pertama kali dilakukan di Copenhagen, Denmark para 1967.
Unsur-Unsur Senam Irama
Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA PJOK Kelas X karya Mochamad Windarto, berikut beberapa unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam melakukan senam irama:
1. Kelentukan
Kemampuan otot dan sendi untuk memungkinkan gerakan tubuh dengan jangkauan penuh dan tanpa hambatan, seperti melalui gerak merentangkan lalu mengayunkan tangan.
2. Keseimbangan
Kemampuan untuk menjaga posisi tubuh secara stabil saat melakukan gerakan atau pose tertentu sehingga perlu koordinasi dan kontrol.
3. Keluwesan
Kemampuan melakukan gerakan tubuh secara lembut dan tidak kaku sehingga aliran gerak senam irama dapat berjalan dengan indah.
4. Fleksibilitas
Kemampuan otot dan sendi untuk meregang dengan nyaman untuk mencapai jangkauan gerakan tertentu.
5. Kontiinuitas
Unsur ini menekankan aliran gerakan yang lancar dan tidak terputus. Dalam senam irama, gerakan harus dihubungkan dengan baik satu sama lain, sehingga setiap gerakan mengikuti dengan lancar dan secara harmonis.
6. Ketepatan
Senam irama mencakup presisi dalam menjalankan gerakan dan posisi tubuh. Ini berarti menjaga pergerakan sesuai dengan instruksi dan pola gerakan yang ditentukan dengan ritme musik.
Setiap gerak senam irama diawali dan diakhiri dengan sikap sempurna, sebab senam irama membutuhkan kekompakan antar pesenam sehingga gerakan akan terlihat indah.
(pal/pal)