Misteri Suara Gemuruh di Sukabumi, BMKG: Bukan karena Fenomena Atmosferik

Misteri Suara Gemuruh di Sukabumi, BMKG: Bukan karena Fenomena Atmosferik

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 24 Apr 2022 10:35 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi di Indonesia
Ilustrasi (Foto: Mindra Purnomo).
Sukabumi -

Warga Kampung Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dihebohkan dengan munculnya suara gemuruh disertai getaran pada Jumat dan Sabtu kemarin. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) turut menanggapi adanya fenomena tersebut.

Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) Bandung Teguh Rahayu mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran dengan menggunakan peralatan berupa jaringan Seismograph, Lightning Detector, serta data pengamatan Satelit. Hasil dari jaringan Seismograph tidak menunjukkan aktivitas gempa bumi yang dapat memunculkan suara gemuruh dan getaran.

"Jaringan Seismograph BMKG Bandung pada tanggal 22 dan 23 April 2022 dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB tidak merekam adanya aktivitas gempa bumi di sekitar lokasi," kata Ayu sapaan akrabnya, Minggu (24/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dari alat Lightning Detector BMKG Bandung mencatat ada aktivitas Petir IC (Intra-Cloud) pada Jumat (22/4) pukul 9:23:05 WIB dan 9:23:14 WIB dengan jarak terdekat 2.01 kilometer dan 2.36 kilometer, arah tenggara dan Barat Daya dari Kantor Desa Selajambe.

Sedangkan pada Sabtu, (23/4) alat tersebut juga mencatat aktivitas petir yang cukup jauh, yaitu CG + (Cloud to Ground positif) sekitar 19.6 kilometer arah utara dari Kantor Desa Selajambe dan CG - (Cloud to Ground negatif) sekitar 21.4 kilometer arah Barat laut dari Kantor Desa Selajambe.

ADVERTISEMENT

Ayu menyebut, meski ada aktivitas petir, belum dapat dipastikan sebagai sumber suara gemuruh. "Namun penyebab dari suara gemuruh dan getaran tanah tersebut masih belum dapat dipastikan," ujarnya.

Tak hanya itu, BMKG juga melakukan pengamatan satelit untuk menjawab teka-teki suara gemuruh tersebut. Berdasarkan data pengamatan satelit, pada saat yang dilaporkan, tidak terdapat awan Cb ataupun Cu yang dapat menyebabkan badai petir.

"Kondisi cuaca pada saat kejadian adalah cerah berawan. Sehingga bisa disimpulkan penyebab gemuruh bukan disebabkan oleh fenomena atmosferik," papar Ayu.

Atas dasar tersebut, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat diharap hanya percaya pada informasi resmi kebencanaan melalui pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BKMG, BASARNAS, BNPB, TAGANA, TNI/Polri dan aparat Pemerintahan setempat," pungkasnya.

(mso/ors)


Hide Ads