Ancaman daratan yang akan tenggelam tak hanya menghantui wilayah pesisir Banten. Wilayah pesisir di Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat juga mengalami kondisi serupa yang diprediksi terjadi pada 2030.
Berdasarkan laporan Climate Central, sejumlah wilayah di Pesisir Pantura Jabar diprediksi bakal tenggelam dalam waktu 8 tahun lagi. Ancaman itu pun bisa terlihat melalui peta Climate Central mengenai sebaran wilayah yang akan tenggelam pada 2030.
Seperti diketahui, Climate Central merupakan organisasi berita nirlaba yang menganalisis dan melaporkan berkaitan tentang iklim. Organisasi ini terdiri dari imuwan dan jurnalis sains yang fokus terhadap isu perubahan iklim dan isu-isu energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikJabar, Rabu (19/10/2022), wilayah yang diprediksi akan tenggelam berdasarkan peta Climate Central tersebar dari mulai Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu hingga ke Cirebon. Dari sebaran pemetaannya, ancaman ini akan menenggelamkan sejumlah fasilitas publik dari mulai kantor desa, sekolah hingga kantor kepolisian.
Ancaman wilayah Pesisir Pantura Jawa Barat ini sempat disinggung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kang Emil, sapaan akrabnya, menyebut sekitar 200 hektare tanah di Kabupaten Bekasi hilang karena permukaan air laut yang naik.
"Cirinya permukaan laut naik. Di bekasi sekitar 200 hektare. Sertifikatnya ada, tapi tidak ada tanahnya," kata Ridwan Kamil, Kamis (16/6) silam.
Sementara, berdasarkan dokumen 'Integrasi Materi Teknis Perairan Pesisir ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat' DKP Jabar, selama delapan tahun atau dari 2013 hingga 2021, luas wilayah pengelolaan DKP Jabar bertambah. Artinya, ada penambahan ruang laut.
Menurut peta Badan Informasi Geospasial (BIG), pada 2013 luas wilayah laut yang dikelola Pemprov Jabar seluas 1.549.317 hektare. Kemudian, pada tahun 2021, luas wilayah laut Pemprov Jabar seluas 1.655.121 hektare. Artinya, luas wilayah laut Pemprov Jabar bertambah sekitar 105.804 hektare.
Kepala DKP Jabar Hermansyah mengatakan, ancaman wilayah pesisir Pantura Jawa Barat harus disikapi serius semua pihak. Menurutnya, perlu ada kolaborasi, terutama dari masyarakat sekitar untuk bisa menjaga minimalnya luasan hutan mangrove supaya menghindari terjadinya abrasi yang lebih meluas.
"Tentu kami mengajak masyarakat pesisir supaya menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya mereka di daerah kawasan mangrove, itu mangrovenya harus dijaga. Jangan sampai berkurang luasanya, kalau bisa ditambah," kata Hermansyah kepada detikJabar.
Hermansyah kembali mengingatkan untuk mencegah terjadinya abrasi di wilayah pesisir, masyarakat harus bisa menjaga lingkungannya supaya tidak dirusak. Untuk saat ini, luas total hutan mangrove di Pantura Jabar diketahui mencapai 43 ribu hektare lebih.
"Intinya harus dijaga terutama oleh masyarakat pesisir supaya mengembangkan luasan hutan mangrove di situ. Kami pun mendorong supaya masyarakat di pesisir bisa ikut menjaga sama-sama supaya ancaman abrasi tidak menyebar secara luas," pungkasnya.
(ral/yum)