Ungkapan Tukang Bakso Tahu Usai Jajanannya Diborong Tentara Amerika

Ungkapan Tukang Bakso Tahu Usai Jajanannya Diborong Tentara Amerika

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 17 Jan 2023 14:29 WIB
Endang Mina Supriadi (54), pedagang baso tahu di markas Markas Yonif Para Raider 330/Tridharma.
Endang Mina Supriadi (54), pedagang bakso tahu di markas Markas Yonif Para Raider 330/Tridharma. (Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Seorang pedagang bakso tahu viral di media sosial setelah dibeli oleh tentara Amerika. Pedagang tersebut diketahui berjualan di Yonif Para Raider 330/Tridharma, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Pantauan detikJabar di lokasi, pedagang tersebut berjualan di depan Koperasi Markas Yonif Para Raider 330/Tridharma. Kemudian terlihat beberapa tentara tengah membeli bakso tahu.

Pedagang bakso tahu tersebut ialah Endang Mina Supriadi (54). Dia berjualan di lokasi tersebut sejak pagi hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endang menceritakan bagaimana detik-detik dagangannya dibeli oleh tentara Amerika. Menurutnya, awalnya yang membeli bakso tahu yang dijualnya adalah tentara Indonesia.

"Kalau yang beli kebanyakan dari tentara kita, cuma tentara Amerika itu melihat, terus nyobain. Alhamdulillah udah nyobain-nyobain, besoknya ke besoknya tambah banyak yang beli," ujar Endang saat ditemui detikJabar, Selasa (17/1/2023).

ADVERTISEMENT

Pihaknya menjelaskan pertamanya tentara Amerika tersebut hanya melihat. Kemudian lama-lama mereka ikut mencoba membelinya.

"Pertamanya memang ada satu-dua orang yang nyobain. Barangkali dia senang, terus ngantre. Jadi yang beli bukan sehari itu saja. Soalnya, yang latihan di sini itu ada hampir 1 bulan," katanya.

Endang Mina Supriadi (54), pedagang baso tahu di markas Markas Yonif Para Raider 330/Tridharma.Endang Mina Supriadi (54), pedagang bakso tahu di markas Markas Yonif Para Raider 330/Tridharma. (Yuga Hassani/detikJabar)

Endang menyebutkan pada hari-hari selanjutnya tentara Amerika tersebut selalu membeli bakso tahu. Bahkan, pada hari terakhir mereka pendidikan, langsung diborong dagangannya.

"(Tentara Amerika) ada 20 orang lebih. Apalagi pas terakhir waktu dia mau pulang kan diborong sama dia," jelasnya.

Dia mengungkapkan para tentara Amerika tersebut begitu menyukai bakso tahu yang dijualnya. Kata dia, tentara tersebut selalu memberi isyarat enak setelah memakannya.

"Ya mereka cuma gini (menunjukkan jempol), saya kan nggak ngerti (bahasanya). Saya tanya ke juru bicaranya, memang kata dia enaklah. Baru nyobain siomay itu rasanya gitu," ucapnya.

Halaman Selanjutnya Tentara AS Beli Bakso Tahu Pakai Uang Rupiah

Halaman Selanjutnya Beli Pakai Uang Rupiah

Endang menuturkan mereka membeli makanan yang dijualnya dengan mata uang rupiah. Soalnya, di dalam Yonif Para Raider 330/Tridharma terdapat sebuah ATM.

"Nggak (tidak bayar pakai dolar). Kan dia ambil uangnya dari ATM sini, ya pakai rupiah saja. Cuma waktu ngasihnya itu, ngasih Rp 50 ribu, langsung pergi. Saya panggil lagi ke juru bicaranya, 'Bang, ini kelebihan kata saya teh, saya biasa ngejual di sini Rp 10 ribu satu porsi.' Ada juga yang bilang itu rezeki memang, tapi saya nggak enak kan, terlalu mahal. Makanya saya kembalikan aja kembaliannya," ungkapnya.

Tak Menyangka Bisa Viral

Endang mengatakan awalnya tak menyangka dalam berjualan bisa viral di media sosial. Dia mengetahui makanan yang dijualnya viral setelah diberi tahu oleh salah satu perwira di lokasi tersebut.

"Tahu-tahu viral kemarinlah, dari komandan di sini ngasih tahu, bahwa jualan saya viral. Saya nggak percaya awalnya, setelah ingat-ingat lagi, oh ternyata pas bule-bule latihan di sini," kata Endang.

Endang Mina Supriadi (54), pedagang baso tahu di markas Markas Yonif Para Raider 330/Tridharma.Endang Mina Supriadi (54), pedagang bakso tahu di markas Markas Yonif Para Raider 330/Tridharma. (Yuga Hassani/detikJabar)

Menurutnya, pendapatannya tidak terlalu bertambah signifikan. Pasalnya, dirinya hanya menyiapkan 100 porsi dalam setiap harinya.

"Kadang-kadang berangkat dari rumah jam 9 pagi. Biasa saya nyiapin per harinya nyampai 100 porsi. Pendapatan pun nggak nentu, kalau rata-rata Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta. Kalau sepinya itu kalau tentara pada pergi latihan, berangkat tugas," ucap Endang.

"Setelah dibeli tentara Amerika, saya nggak terlalu ini. Soalnya, saya bawa barang biasa-biasa saja. Cuma pulang jadi agak siangan. Padahal biasanya pulang kadang-kadang jam 4 sore, bahkan Magrib. Tapi pas diborong sama tentara itu, siang juga sudah pulang ke rumah," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(yum/yum)


Hide Ads