Duh! Ada Kolam Lele di Kolong Rel Kereta Cepat Jakarta Bandung

Duh! Ada Kolam Lele di Kolong Rel Kereta Cepat Jakarta Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 22 Mei 2023 11:16 WIB
Kolam lele di kolong rel Kereta Cepat Jakarta Bandung
Kolam lele di kolong rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Kolam lele sebanyak dua buah berukuran 4x6 meter milik Mumut (68) yang didirikan di kolong rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang berada di Mengger Tengah, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung ditertibkan Polda Jabar.

Penertiban itu dipimpin langsung Wakapolda Jabar Brigjen Bariza Sulfi, Kamis (18/5) lalu.

detikJabar berkesempatan meninjau lokasi kolam lele yang didirikan Mumut, Senin (22/5/2023) pagi. Dua kolam lele itu berdiri tepat di bawah rel KCJB yang berdekatan dengan Pasar Modern Batununggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, lokasi tempat kolam lele itu sudah ditutup menggunakan pagar besi lengkap dengan kawat berduri serta dua spanduk imbauan yang dipasang oleh pihak kepolisian.

"Baru satu tahun," kata Mumut membuka perbincangan.

ADVERTISEMENT

Sebelum ditertibkan, Mumut mengaku ia membuat kolam lele tersebut tidak ada masalah.

"Gak ada, kan udah biasa bikin di sini, kan ini (posisi) ada di pinggir kali," ujarnya.

Mumut juga mengaku tak mempermasalahkan pembongkaran kolam lele miliknya. "Gak masalah, ini cuman numpang," ujarnya.

Mumut juga menambahkan, ia juga mendapatkan uang pengganti Rp 1,5 juta yang diberikan Wakapolda Jabar. "Diganti Rp 1,5 juta," ucapnya.

Kabidhumas Polda Kabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, baru ada satu persoalan yang ditemukan yakni warga mendirikan kolam lele.

"Kita temukan satu persoalan, ada evaluasi teknis dan diperkirakan berdampak agar tidak beraktivitas (di bawah rel KCJB). Kemarin sempat dibantu pak Wakapolda dan beberapa personil untuk menggeser fasilitas kolamnya," ujar Ibrahim.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di bawah rel KCJB, karena dapat membahayakan keselamatan. "Ini bisa berdampak tidak baik pada masyarakat," ujarnya.

(wip/yum)


Hide Ads