Gaduh Siswa SMAN 21 Bandung Soroti Sengkarut Study Tour

Round-Up

Gaduh Siswa SMAN 21 Bandung Soroti Sengkarut Study Tour

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 25 Mei 2023 08:30 WIB
Suasana di SMAN 21 Bandung
Suasana di SMAN 21 Bandung pasca demo buntut batalnya study tour (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Ratusan siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 21 Bandung marah besar. Mereka melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (24/5/2023), buntut gagal berangkat study tour ke Yogyakarta.

Nampak sisa spanduk kekecewaan dari para siswa bertuliskan 'Proud of You 21' dan 'Rest in Peace 21' terpajang di gerbang depan sekolah.

D, salah seorang siswa kelas XI SMAN 21 Bandung, menjelaskan kronologinya. Pada hari Selasa (23/5/2023) malam sekitar jam 19.00 WIB, pengumuman pembatalan study tour dikirim melalui grup perpesanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ada alasan jelas soal hal ini, namun pihak sekolah mengadakan rapat bersama orang tua membahas masalah tersebut. Dikatakan oleh D, ada oknum travel yang membawa lari uang yang diperkirakan senilai Rp416 juta milik 320 siswa tersebut.

"Kalau uangnya katanya dibawa sama pihak travel itu, sama istrinya katanya. Ya yang kita permasalahin batalnya H-berapa jam, kita udah siap-siap packing dan lain-lain. Rencana karya tulis ini sudah sejak 1-2 bulan yang lalu, semua siswa wajib ikut dan wajib lunas satu minggu yang lalu," ujar D saat ditemui detikJabar, Rabu (24/5/2023).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan penelusuran detikJabar, pihak travel yang diduga membawa kabur uang tersebut perusahaan dengan inisial GTI. Lokasinya berada di Jalan H Moch Iskat, Kota Bandung.

Namun sayang, saat didatangi wartawan, kantor pihak travel itu terlihat sudah tidak beroperasi lagi. Bahkan, terdapat spanduk bertuliskan bahwa bangunan itu dijual.

Keberadaan kantor pihak travel ini pun dibenarkan sejumlah siswa SMAN 21 Bandung yang kebetulan datang ke lokasi itu. Para pelajar mengaku sengaja datang untuk mengecek langsung keberadaan tempat travel yang sebelumnya disewa pihak sekolah.

F mengaku terkejut karena lokasi kantor travel yang dicantumkan di Instagram kondisinya sekarang sudah tutup. Padahal menurutnya, ia beserta ratusan siswa kelas XI sudah banyak yang membayar lunas sebesar Rp 1,3 juta ke pihak sekolah untuk keperluan study tour ke Yogyakarta.

"Agak kaget juga, karena berarti kita beneran ditipu ini mah. Pihak travel juga udah enggak bisa dikontak. IG-nya udah enggak aktif," ucap F.

Sementara itu, pihak sekolah pun langsung mencari solusi terkait hal ini. Lilis Komariah Wakasek Kesiswaan SMAN 21 Bandung mengatakan, anak-anak tersebut akan tetap berangkat karya tulis, hanya saja diundur pada pertengahan Juni.

"Alhamdulillah kita sudah punya solusi setelah Penilaian Akhir Tahun (PAT), anak-anak akan diberangkatkan study tour ke Yogyakarta pada 14,15,16 Juni 2023," kata Lilis ditemui detikJabar di ruangan Wakasek pada hari yang sama.

Ia memastikan bahwa para siswa tak perlu khawatir, sebab mereka tidak diharuskan untuk membayar lagi biaya study tour. Lilis mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut memang tidak dilarang pihak sekolah sebagai penyampaian suara mereka.

"Insyaallah aman, mereka nggak perlu bayar lagi. Ini yang mengurus dari Alumni SMAN 21 alhamdulillah mereka sangat peduli, mungkin ada yang punya travel atau gimana yang jelas mereka akan berangkat 14-16 Juni," ujarnya.

Lilis juga mengatakan bahwa situasi internal sekolah sudah terkendali. Masalah uang study tour yang ada di tangan oknum travel, ia memasrahkan pada pihak yang berwajib.

Intinya, pihak sekolah fokus untuk tetap memberangkatkan 320 siswa ke Yogyakarta, sementara 66 siswa ke Kampung Naga, Tasikmalaya.

"Pelaporan polisi sudah beres, sudah tertangani. Intinya ini sudah nggak ada apa-apa kok. Nanti tiga hari itu mereka bisa berangkat naik bis 320 siswa, sementara yang 66 siswa ke Kampung Naga Tasik, karena ada yang ingin pulang pergi karena nggak kuat terlalu dan sebagainya," kata Lilis memperjelas.

Di satu sisi, pihak travel terkait enggan dituding menggelapkan dana. Dijelaskan oleh Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI) Jimmy Tanumihardja, ia membantah telah menipu dan membawa kabur uang study tour siswa SMAN 21 Bandung.

Jimmy bercerita, kasus bermula saat pihak perusahaan dan sekolah menandatangani kesepakatan atau MoU untuk pemberangkatan study tour ke Yogyakarta. Dalam kesepakatan, disebutkan bahwa pembayaran harus dilunasi H-4 sebelum ratusan siswa berangkat.

Selanjutnya, biaya pelunasan juga harus dikirim ke rekening resmi perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya. Singkatnya, pihak sekolah lalu membayar uang sebesar Rp 10 juta sebagai tanda jadi penggunaan jasa travel milik Jimmy.

"Pertamanya, MoU kalau pembayaran harus melalui rekening yang telah ditentukan," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler Rabu (24/5/2023) malam.

Namun yang terjadi kemudian, saat batas waktu pelunasan tiba, Jimmy menyebut pihak sekolah tak kunjung melunasi kewajiban pembayarannya. Jimmy lalu berinisiatif datang langsung ke SMAN 21 Bandung untuk menagih sisa pembayaran jasa yang ia sediakan.

Ketika datang ke sekolah, Jimmy terkejut karena pihak SMAN 21 Bandung malah mengirim uang pelunasan bukan ke rekening perusahaan yang telah ditentukan. Pihak sekolah justru mengirim uang pelunasan itu ke rekening pribadi, yang belakang setelah ditelusuri oleh Jimmy merupakan oknum pegawai di perusahaannya yang bertugas sebagai tour leader (TL).

"Dari pihak sekolah mentransfer ke rekening TL, padahal di MoU sudah dijelaskan bahwa pembayaran harus melalui rekening yang sudah ditentukan," tuturnya.

Karena tidak menerima uang pelunasan, Jimmy pun tidak bisa memberangkatkan ratusan siswa SMAN 21 Bandung ke Yogyakarta dengan uang Rp10 juta. Sementara TL yang mendapat kiriman uang pelunasan dari sekolah, malah menghilang dan tidak bisa Jimmy hubungi hingga sekarang.

Jimmy mengaku dirugikan dengan polemik itu. Pasalnya, ia merasa semua yang tuduhan ke travelnya sama sekali di luar sepengetahuannya. Apalagi, Jimmy mengaku sudah rugi karena perusahaan telah mendepositokan sejumlah uang untuk hotel bagi para murid.

"Saya dirugikan karena saya sudah deposit segala macam, buat hotel, semua sudah saya bayar. Hilang semua hangus. Berita yang beredar saya dianggap mengambil uang. Padahal itu kesalahan besar," kata dia.

Kini, TL yang diduga sudah menggelapkan uang sekolah sudah dilaporkan. Pihak perusahaan pun, lanjut Jimmy, sudah mengirimkan data TL untuk membantu kepolisian dalam melakukan penyelidikan.

Simak Video: Penggelap Dana Study Tour Siswa SMAN 21 Bandung Rp 400 Juta Diciduk!

[Gambas:Video 20detik]



(aau/iqk)


Hide Ads