Satu orang korban keracunan sate jebred di Garut dan Tasikmalaya dilaporkan meninggal dunia. Korban bernama Risna (35) tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani mengatakan Risna meninggal beberapa waktu lalu. Dia merupakan warga asal Kecamatan Cilawu, Garut. "Usianya (Risna) 35 tahun," kata Leli kepada detikJabar, Kamis (12/10/2023).
Baca juga: Korban Keracunan Sate Jebred Jadi 39 Orang |
Risna menjadi korban meninggal ketiga dalam kasus keracunan sate jebred ini. Sebelumnya, ada dua orang lainnya yakni Mimin (61) warga Tasikmalaya dan Cecep (48) warga Cilawu, Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut Asep Surachman menjelaskan berdasarkan hasil Rapid Health Assessment (RHA), total korban keracunan sate jebred mencapai 41 orang.
"97,6 persen mengalami gejala diare dan 82,9 persen mengalami demam," ungkap Asep.
Hasil penelusuran, 32 orang korban berasal dari Kecamatan Cilawu, Garut. Sedangkan 9 orang lainnya merupakan warga Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya.
"Pasien paling banyak dialami kelompok usia 26-35 tahun. Ada dua populasi rentan lansia sebanyak dua orang, dan 3 orang balita," katanya.
Pihak Dinkes Garut sendiri hingga kini masih meneliti penyebab keracunan. Meskipun dugaan kuat keracunan ini dipicu sate jebred, tapi pihak Dinkes harus memastikannya.
"Untuk memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium," ungkap Asep.
Tiga Orang Diperiksa Polisi
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha menjelaskan kasus ini ditangani penyidik dari Sat Reskrim Polres Garut.
"Kami juga sudah mengirimkan sampel ke laboratorium untuk dilaksanakan penelitian dalam rangka penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya," kata Yonky.
Yonky menjelaskan ada tiga orang yang saat ini diperiksa. Mereka diketahui merupakan penjual dan pembuat sate jebred. Tapi, hingga kini statusnya masih sebagai saksi.
"Sampai dengan saat ini, ada tiga. Sudah dimintai keterangan pedagang, penjual dan semua yang terlibat membuatnya," ujar Yonky.
(iqk/iqk)