Meski sudah lama mati dan menjadi kerangka, Si Abah Sang Raja Gunung Sawal Ciamis masih tetap dikenang. Guna mengabadikan Si Abah, Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Ciamis memajang kerangka macan tutul penguasa Gunung Sawal itu, dalam kotak etalase.
Siapa pun bisa melihat sisa peninggalan Si Abah yang sudah melegenda, dengan datang ke Kantor BKSDA Ciamis di komplek perkantoran Kertasari Jalan RAA Kusumasubrata. Kematian Si Abah dirilis oleh BKSDA Ciamis pada 9 Februari 2022 lalu, setelah ditemukan sudah menjadi kerangka di Gunung Sawal.
Pantauan detikJabar, Selasa (22/8/2023), kerangka macan tutul Si Abah disimpan dalam sebuah kotak etalase berukuran sedang yang dilengkapi dengan lampu neon. Ada juga keterangan mengenai macan tutul dan perjalanan singkat Si Abah semasa hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kotak etalase berbingkai kayu itu disimpan di sudut dekat dengan pintu masuk kantor Bidang KSDA wilayah III Ciamis. Sehingga bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja yang ingin melihatnya.
![]() |
Kerangka macan tutul tersebut tersusun dengan rapi. Dari mulai tengkorak kepala, tulang punggung, tulang rusuk hingga tulang kaki. Awalnya kerangka Si Abah akan dibentuk dibangun ulang, namun sayangnya banyak bagian yang hilang.
Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III Ciamis Andi Witria mengatakan tujuan kerangka Si Abah dipajang sebagai dokumentasi dan untuk edukasi. Menunjukan bentuk asli dari kerangka macan tutul asli penghuni Suaka Margasatwa Gunung Sawal.
"Setelah kerangka ditemukan dan dicocokan, memang hasilnya cocok dengan ciri-ciri Si Abah dengan adanya satu taring yang patah. Kami kemudian kerja sama dengan Lab Biologi Universitas Siliwangi, tujuannya untuk mengawetkan kerangka si Abah," ujar Andi Witria, Selasa (22/8/2023).
Awal prosesnya, kerangka dibersihkan dan pengawetan. Selanjutnya melakukan inventarisir jumlah tulang. Hasilnya ternyata banyak tulang yang hilang, seperti tulang kaki, tulang ekor dan sejumlah kuku. Sehingga kerangka Si Abah tidak dapat dibangun ulang.
"Hasil pertimbangan tidak bisa dibangun ulang. Kalau dibuat tiruan terlalu banyak dan memakan waktu cukup lama. Jadi pertimbangan kami dan Unsil diputuskan kerangka ditumpuk tapi terlihat seperti sekarang," ungkapnya.
Andi mengatakan pengawetan kerangka Si Abah dan dipajang di kantor BKSDA Ciamis ini penting. Selain sebagai edukasi, juga sebagai bukti keberadaan macan tutul di SM Gunung Sawal Ciamis.
"Memang Si Abah ini memiliki perjalanan tersendiri, dari mulai konflik dengan masyarakat. Kemudian sempat tertangkap dan kembali dilepasliarkan sebelum akhirnya mati secara alami," ungkapnya.
(yum/yum)