Warga Dusun Kowang di Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, ramai-ramai merobohkan masjid di kampungnya karena ada yang berjanji akan membangunkan masjid baru. Belakangan janji tersebut tak pernah terbukti. Siapakah dermawan tersebut?
Bulan Februari lalu, warga kampung sepakat merobohkan masjid tembok yang cukup megah untuk ukuran kampung pedalaman di pinggir waduk raksasa Kedungombo tersebut. Agus Pudiyono, yang kini ditunjuk warga sebagai ketua pembangunan kembali masjid, menceritakan bahwa warga terbuai janji karena ada pihak yang mengaku akan membangunkan masjid baru.
Seorang warga yang mengaku sebagai orang dekat seorang dermawan kaya raya dari Jakarta, meminta agar masjid kampung itu dirobohkan saja dan akan diganti dengan bangunan baru yang sepenuhnya akan ditanggung dana pembangunannya. Disebutkan sang dermawan semula akan membangun masjid di Lampung, namun akan mengalihkan dananya untuk membangun masjid di Dusun Kowang tersebut.
Siapa sang dermawan itu, tak jelas. Warga kampung tak ada yang kenal, kecuali lewat penceritaan 'si orang dekat' itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dana berapapun yang dibutuhkan warga untuk pembangunan masjid tersebut akan ditanggung. Warga kampung percaya begitu saja dengan omongan itu. Padahal sekalipun warga belum pernah bertemu dengan orang Lampung yang disebut-sebut tersebut," kata Agus Pudiyono kepada detikJateng, Senin (4/4/2022).
Warga kampung yang lugu terbuai janji. Masjid lalu dirobohkan, rata dengan tanah. Warga masih percaya ketika 'si orang dekat' meminta warga membuat rencana anggaran biaya (RAB) dan desain masjid yang dikehendaki. Akhirnya keluar angka biaya pembangunan masjid sebesar Rp 1,3 miliar.
Namun saat warga bertanya soal janji dana dari sang dermawan, tak ada jawaban. 'Si orang dekat' hanya bisa memberikan uang Rp 10 juta.
"Kami tak menyangka bahwa akhirnya akan seperti ini, Kami berkali-kali berusaha menanyakan kejelasannya, tapi tetap saja tidak pernah ada kenyataannya. Kami pernah mendesak agar bisa bertemu dengan orang dermawan dari Lampung yang diceritakan itu, tapi ya tetap saja tidak bisa dipenuhi," lanjut Agus.
![]() |
Kadus Kowang, Sunardi, juga mengakui bahwa sejauh ini warganya terbuai oleh janji tak jelas yang berujung merobohkan masjid yang telah berdiri kokoh lebih dari 30 tahun tersebut.
"Saya tanya ke takmir maupun warga, mereka memang mengaku belum pernah bertemu langsung dengan orang yang disebut-sebut berasal dari Lampung tersebut," ujar Sunardi.
"Warga sama sekali tak mengira bahwa janji itu tidak bisa menjadi nyata. Saya kira memang warga terlalu mudah mempercayai janji-janji dari orang yang belum jelas kepastiannya," lanjutnya.
(mbr/ahr)