Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melantik 255 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tenaga Kesehatan di wilayah pemerintahan Kota Solo. 255 PPPK itu sebelumnya merupakan Tenaga Kerja dengan Perjanjian Kerja (TKPK) Pemkot Solo.
Dalam pelantikan tersebut, Gibran mengingatkan kepada para pegawai agar selalu menomorsatukan pelayanan dan keramahan kepada masyarakat. Dirinya meminta kejadian viral di Kota Medan agar tidak terulang di Kota Solo.
"Mungkin kemarin juga sudah pada lihat kasus yang viral di Medan yang ada mahasiswa koas berantem. Ya saya tidak mau, tidak mau tahu yang salah siapa," kata Gibran di Pendapi Gede Solo, Senin (17/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kejadian kaya gitu tidak boleh terjadi di Solo. Pelayanan nomor 1, keramahan nomor 1, kecepatan kerja nomor 1," lanjut Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memohon agar peningkatan status ini diimbangi dengan peningkatan kinerja. Apalagi, kata Gibran, perpanjangan kontrak tergantung dengan kinerja yang para pegawai.
"Saya mohon kepada bapak ibu semua dengan adanya peningkatan status ini harus diimbangi dengan peningkatan kinerja karena ada faktor evaluasi kinerja P3K yang nanti akan berpengaruh pada pertimbangan diperpanjang atau tidaknya perjanjian kerja bapak ibu sekalian," ujarnya.
Gibran kembali mengingatkan bahwa mereka bekerja di fasilitas kesehatan, sehingga harus mengutamakan pelayanan. Dirinya juga memaparkan bahwa saat ini rumah sakit-rumah sakit swasta yang ada di Kota Solo mulai melebarkan sayapnya.
"Saya kira di sini semua sudah tahu kalau rumah sakit, rumah sakit swasta yang ada di kota Solo ini sedang berbenah, gedung-gedung diperbaiki semua, gedung-gedung di tingkat semua, diperbesar semua, ini artinya yang namanya persaingan kompetisi semakin ketat," ungkapnya.
"Kita tidak boleh kalah, makanya kemarin saya itu ngejar kerjasama dengan Uni Emirat Arab biar kita semua kerjanya terpacu punya tolak ukur yang lebih tinggi, punya standar yang lebih tinggi, punya akses untuk membeli alat-alat terbaru," pungkas Gibran.
(aku/dil)