Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan video warga menghitung uang pecahan Rp 100 ribu yang rusak. Uang tersebut merupakan milik Rustini warga Kecamatan Sragi, Pekalongan.
Ada cerita di balik uang rusak tersebut, yakni saat Rustini yang lupa menyimpang uang Rp 40 juta di kolong tempat tidurnya selama empat tahun. Kok bisa?
Saat ditemui detikJateng di rumahnya, Rustini mengaku selama ini merantau ke Jakarta untuk berjualan nasi megono. Pada 2019, dia pulang membawa uang Rp 40 juta dan menyimpannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, uang tersebut bukannya disimpan di bank melainkan disimpan dalam plastik dan dimasukkan dalam toples.
"Kemudian saya taruh di bawah kolong tempat tidur," kata Rustini, Selasa (9/5/2023).
Setelah itu Rustini kembali lagi ke Jakarta untuk berdagang. Sibuk berjualan di Jakarta membuat Rustini lupa jika dia menyimpan uang Rp 40 juta di bawah tempat tidurnya.
"Saya baru ingat menyimpan uang setelah melihat berita uang dimakan rayap di Solo itu. Saya masih di Jakarta. Kemarin pulang mudik saya cek, ternyata seperti itu," ungkapnya.
Empat Tahun Tersimpan di Toples dan Rusak
Selama empat tahun tersimpan di bawah tempat tidur, lembaran uang yang disimpannya menjadi lembap dan lengket. Alhasil sebagian uang itu rusak.
"Ternyata emang udah lengket, udah hancur. Tapi ya mending ada yang belum begitu parah. Terus coba dibawa ke bank, terus pas di sana yang 23,5 juta kondisinya belum parah, kita tabung ke bank," kata anak Rustini, Anizah.
Adapun sisa uang Rp 16,5 juta yang tak terselamatkan itu lah yang videonya viral di sosial media. Uang-uang kertas itu rusak karena sudah rapuh saat dipisahkan satu dengan yang lain.
Saat detikJateng ke rumah Rustini, masih ada dua bendel uang yang sama sekali belum dilepaskan. Nilainya Rp 2 juta.
"Oleh orang bank kita disarankan menghubungi Bank Indonesia Tegal. Alhamdulillah, tidak lama ternyata petugas dari BI aktif justru mencari kita dan hari ini datang, cek uang yang rusak," katanya.
Setelah kejadian itu, Rustini mengaku kapok menyimpan uang di rumah.
"Kapok, nggak lagi-lagi nyimpan uang seperti itu. Mendingan ke bank. Alhamdulillah Bapak BI mau ke sini, jadi bisa cek kondisi uang yang rusak apakah bisa diganti atau tidak," kata Rustini.
(apl/aku)