Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap masih menelusuri asal-usul ribuan amunisi yang ditemukan di perairan Dermaga PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), Kabupaten Cilacap. Disebutkan amunisi yang ditemukan biasanya terpasang di pesawat diduga diangkut oleh kapal perang USS Langley.
Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno mengatakan dari jenis kaliber amunisi yang ditemukan diyakini produk Amerika Serikat.
"Tambahan yang didapat bahwa kaliber 12,7 itu memang amunisi produk Amerika. Kaliber 12,7 ini berdasarkan penelusuran histori, adalah amunisi yang digunakan oleh senjata mitraliur," kata Bambang saat dimintai konfirmasi, Rabu (19/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amunisi tersebut biasanya terpasang di pesawat Amerika dengan tipe P40E. Pesawat tersebut kemungkinan diangkut oleh kapal perang pada era Perang Dunia (PD) II.
"Biasanya amunisi ini dipasang di pesawat Amerika jenis P40E yang kemungkinan diangkut oleh USS Langley kapal perang. Kalau dia bisa mengangkut pesawat berarti dia jenisnya induk. Tapi tentunya kapal induk mini yang bisa masuk ke alurnya Cilacap," terangnya.
Namun hal itu masih dugaan sementara. Sebab pihaknya masih mencari tahu asal-usul ribuan amunisi itu melalui berbagai sumber.
"Ini baru dugaan penelusuran sejarah jenis kapalnya. Belum maksimal, kita saling mencari menguatkan info-info data untuk tim penyelam besok," jelasnya.
Meski begitu dirinya yakin betul bahwa amunisi yang ditemukan berasal dari kapal besi.
"Ini menjadi fakta yang kuat memang di situ bukan kapal ikan, tapi jenis kapal besi. Jenis kapal besi yang ada amunisinya apalagi kalibernya besar diyakini itu adalah kapal perang," ungkapnya.
Bambang mengungkapkan, kapal perang itu kemungkinan beroperasi saat Indonesia belum merdeka pada era PD II. Namun dirinya tidak bisa memastikan apakah ada kemungkinan kapal perang lainnya atau tidak.
"Kapal perang ini kemungkinan operasi kisaran tahun 1942-an. Sementara kita belum bisa memastikan apakah ada kapal lain yang sejenis atau tidak. Hanya penelusuran histori PD II dengan data jenis senjatanya baru diasumsikan," ujarnya.
Dia menambahkan untuk tahap awal, pihaknya baru akan melakukan pendataan terlebih dahulu. Untuk kelanjutan pada bangkai kapal tersebut menunggu hasil dari penyelaman Kopaska.
"Kita belum tahu kapal ini akan diangkat atau tidak. Setelah nanti diselami oleh tim khusus dari Puskopaska baru kita akan dapat fakta tambahan setelah itu tentunya ada tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Hasil temuan itulah yang nantinya akan ditindaklanjuti," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Danlanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno menjelaskan ribuan amunisi tersebut awalnya ditemukan oleh dua nelayan yang sedang melakukan penyelaman di sekitar lokasi pada pukul 21.00 WIB.
"Telah ditemukan ribuan munisi peluru tajam kaliber 12,7 mm dan kaliber 7,62 mm dari hasil penyelaman nelayan tradisional yang kemudian dilaporkan oleh para penyelam yang menemukan ke Lanal Cilacap," kata dia melalui keterangan tertulis, Senin (17/7).
"Peluru dikumpulkan oleh penyelam dari sekitar kapal besi yang tenggelam, yang diduga kapal perang PD II," ujar Bambang.
Simak Video "Video: Suasana Kediaman Mayor Anda Rohanda Korban Tragedi Ledakan Amunisi"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)