Penampakan Makam Kuno Bermunculan saat Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Surut

Penampakan Makam Kuno Bermunculan saat Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Surut

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Selasa, 12 Sep 2023 13:34 WIB
Kompleks makam kuno yang muncul di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Senin (11/9/2023).
Makam kuno bermunculan usai Waduk Gajah Mungkur Wonogiri surut, (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Solo -

Kompleks makam-makam kuno bermunculan saat Waduk Gajah Mungkur (WGM) surut. Hampir semua makam yang bermunculan itu terdapat kijing berwarna putih seperti bebatuan.

Salah satu komplek makam yang mulai terlihat di kawasan perairan WGM berada di Lingkungan Jaban, Kelurahan Wuryantoro.

Saat detikJateng ke lokasi Senin (11/9), beberapa batu kijing tercecer atau berserakan. Bahkan ada yang sudah rusak atau hancur akibat terkikis air.

Namun ada juga yang masih pada tempatnya. Jarak antar satu makam dengan makam lain tidak terlalu jauh dan tidak terlalu padat.

Hampir semua kijing di sana berwarna putih dan menyerupai batu. Sebagian kijing tertulis nama jenazah dan tahun meninggal. Namun rata-rata tulisan itu sudah sulit terbaca.

Salah satu kijing yang masih bisa terbaca bertuliskan 'KASUMAWI JUMAT KLIWON 16.7.71'. Selain itu ada kijing yang bertuliskan aksara jawa. Namun di kijing itu tertulis tahun 1957.

Kompleks makam kuno yang muncul di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Senin (11/9/2023).Kompleks makam kuno yang muncul di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Senin (11/9/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Makam di kompleks itu belum semuanya muncul. Ada beberapa makam yang masih terendam air waduk. Selain itu ada juga yang baru terlihat setengah. Di genangan air dekat makam itu ada beberapa orang yang tengah mencari ikan.

Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri, Dennys Pradita, mengatakan pada zaman dulu di daerah Wonogiri bagian selatan banyak batuan kapur. Pada saat itu banyak batuan kapur yang juga dimanfaatkan untuk tatanan rumah.

"Biasanya memang (kijing pada 1970-an) pakai batu putih, batuan kapur. Kalau sekarang banyak yang menggunakan semen," kata Dennys, Selasa (12/9/2023).

Kemunculan kijing di perairan WGM saat kemarau seperti ini membuktikan jika dulu perairan WGM adalah permukiman warga. WGM dibangun pada 1978 dan mulai dioperasikan 1980. Pada saat itu sekitar 41.000 warga yang tinggal di 45 desa di 6 kecamatan di Wonogiri harus dipindah atau transmigrasi.

Jika ingin mencoba melihat makam di Wiryantoro itu, kompleks makam berjarak sekitar 200 meter dari jalan perkampungan. Jika air waduk menyusut seperti saat ini, ada jalan setapak yang bisa dilewati sepeda motor hingga ke dekat kompleks makam.

"Ya seperti itu. Kalau kemarau muncul (makam), hujan (musim) nggak kelihatan. Mulai surut sejak Agustus sampai sekarang ini (semakin surut)," kata Camat Wuryantoro Seomardjono Fadjari kepada wartawan.

Kompleks makam kuno yang muncul di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Senin (11/9/2023).Kompleks makam kuno yang muncul di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Senin (11/9/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng



(aku/apl)


Hide Ads