Kecelakaan melibatkan belasan kendaraan terjadi di pertigaan dekat exit tol Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (23/9) lalu. Akibat kecelakaan itu, tiga korban tewas dan sejumlah korban mengalami luka-luka. Berikut 9 fakta seputar kecelakaan maut itu.
1. Truk Tabrak 15 Kendaraan
Kecelakaan pada Sabtu (23/9) sekitar pukul 18.34 WIB itu terjadi karena truk tronton bernopol AD 8911 IA diduga mengalami rem blong. Truk dari arah Bawen menuju Salatiga itu lalu menabrak 15 kendaraan yang berhenti di lampu merah Exit Tol Bawen.
"TKP turunan di Exit Tol Bawen, sopir tidak dapat mengendalikan kendaraan sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya, yang pada saat bersamaan status lampu trafic light dalam kondisi merah," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu, Minggu (24/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu terdapat 9 sepeda motor dan 6 mobil atau lebih di lampu merah tersebut.
2. Truk Sempat Bunyikan Klakson
Sebelum kecelakaan, pengemudi truk diketahui sempat membunyikan klakson. Namun, para pengendara yang sedang berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah itu tidak sempat menghindar.
"Diklakson, tapi mau menghindar ke mana. Cepat sekali kejadiannya," kata salah satu korban luka, Deni Danasari (24) saat ditemui, Sabtu (23/9) malam.
Deni saat itu mengendarai motor dari Semarang hendak ke Boyolali. Dia memboncengkan kakaknya. Setelah membunyikan klakson, menurut Deni, truk itu menyeruduk kendaraan yang berada di lajur kanan.
Deni yang berada di lajur tengah ikut terpental. "Kakak patah tulang kaki. Kita sempat jatuh, motor remuk. Alhamdulillah saya diberi keselamatan," ujarnya.
3. Motor Terbakar Usai Tertabrak
Deni menambahkan, salah satu sepeda motor di dekatnya langsung terbakar usai tertabrak oleh truk bercat merah itu.
"Ada motor yang ringsek, terus terbakar. Mungkin dari bensinnya ya," ujar Deni.
Dari rekaman CCTV yang diterima detikJateng, kobaran api cukup besar terlihat usai benturan terjadi. Titik api di sebelah kiri truk nahas itu. Sebuah mobil juga tampak terbalik.
4. Kondisi Lokasi Kecelakaan
Minggu (10/9) pukul 10.00 WIB, sisa serpihan kaca masih terlihat di sekitar lampu merah exit tol Bawen.
Polisi juga memberi garis penanda kecelakaan di tengah-tengah antara lampu merah dari arah Semarang dan dari arah Solo.
Dari arah Semarang, lokasi kecelakaan itu memang berupa turunan panjang. Jalan menurun itu sudah terasa sejak seberang PT Bawen Mediatama atau sekitar 1 kilometer dari lokasi.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Tim TAA Polda Jateng Olah TKP
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jateng melakukan olah TKP kecelakaan itu pada Minggu (24/9) sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat olah TKP berlangsung, kendaraan dari arah Semarang menuju Solo maupun arah pintu tol Bawen ditutup. Namun arus lalu lintas tetap lancar.
"Olah TKP dengan teknologi Traffic Accident Analysis atau tiga dimensi untuk memastikan gambaran peristiwa dan keterangan-keterangan saksi di TKP tentunya saksi-saksi lain," kata Dirlantas Polda Jateng, Kombes Agus Suryonugrogo, Minggu (24/9).
Polisi juga akan melakukan gelar perkara, salah satunya untuk menentukan tersangka dalam kasus kecelakaan itu.
6. Korban Tewas 3 Orang
Polisi memastikan hingga kemarin siang terdapat 3 korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
Sebelumnya polisi sempat menyebut jumlah korban tewas mencapai 4 orang. Ternyata, salah satu korban yang sempat dinyatakan tewas masih hidup dan menjalani perawatan di rumah sakit.
"Korban meninggal dunia tiga orang, luka berat satu orang, luka ringan 26 orang," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu dalam keterangannya, Minggu (26/9/2023).
"Yang luka berat dikira meninggal dunia, doakan biar sembuh," lanjutnya.
Ketiga korban tewas itu merupakan pengendara motor. Mereka dinyatakan meninggal di tempat.
7. Korban Luka di 3 RS
Belasan korban luka dalam kecelakaan itu menjalani perawatan di rumah sakit. Salah satunya mengalami luka cukup parah.
"Kita melakukan pengecekan di masing-masing rumah sakit dan dari hasil pendataan kami bahwa jumlah keterlibatan korban adalah sebanyak 30 orang, di mana yang meninggal dunia ada 3 orang. Yang dipastikan meninggal dunia adalah 3 orang," kata Kapolres Semarang Achmad Oka di Rumah Sakit At-Tin, Semarang, Minggu (24/9/2023).
Tiga rumah sakit yang menangani korban kecelakaan itu yakni RS At-Tin, RS Ken Saras, dan RSUD Ambarawa. Dari 27 korban luka, satu orang mengalami luka berat dan harus dirawat intensif.
"Satu orang kondisinya luka berat di mana membutuhkan pengawasan intensif dan membutuhkan alat bantu pernafasan, sedangkan 26-nya dikategorikan sebagai luka ringan yang tidak terlalu membahayakan. Saat ini 17 dari korban tersebut dirawat inap dan sisanya rawat jalan," jelasnya.
Polisi akan memberi bantuan kepada para korban, termasuk memberikan pemulihan pascatrauma kepada korban khususnya anak.
Hasil pemeriksaan sopir truk di halaman selanjutnya.
8. Salip Bus Sebelum Kecelakaan
Polisi masih menyelidiki terkait penyebab pasti kecelakaan itu. Dari pemeriksaan sementara, sopir mengaku mengalami rem blong.
"Kalau kemarin hasil wawancara saya dengan pengemudi, dia berangkat dari Semarang menuju ke Solo memang tidak melalui tol karena akan mengisi BBM, kemudian di perjalanan hasil keterangannya kondisi remnya tidak ada masalah," kata Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka di RS At-Tin, Minggu (24/9/2023).
Rem truk itu bermasalah saat mendekati TKP. Sopir truk mengaku merasakan rem blong usai menyalip bus yang ada di depannya.
"Saat mendekat ke TKP itu, hasil pemeriksaan kita, dia mencoba mendahului satu kendaraan bus, kemudian di situ tiba-tiba remnya blong," lanjutnya.
Meski begitu, Oka menyatakan masih akan menunggu hasil olah TKP.
9. Sopir Truk Cuma Punya SIM A
Polisi saat ini tengah memeriksa sopir dan kernet truk itu. Dari pemeriksaan terungkap sopir hanya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) A.
Hal itu dikonfirmasi Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka. Dia menyebut SIM yang dimiliki sopir itu tidak sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan.
"Iya SIM A, iya (tidak sesuai), saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Unit Laka Ambarawa," kata Achmad Oka, Minggu (24/9/2023).
Sopir truk itu juga mengaku sedang dalam perjalanan dari Semarang menuju Solo.
(dil/dil)