Pagi-pagi Amien Rais Temui Abu Bakar Ba'asyir di Ponpes Ngruki, Bahas Apa?

Pagi-pagi Amien Rais Temui Abu Bakar Ba'asyir di Ponpes Ngruki, Bahas Apa?

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 26 Nov 2023 11:10 WIB
Amien Rais temui Ustaz Abu Bakar Baasyir di Ponpes Ngruki, Sukoharjo, Minggu (26/11/2023).
Amien Rais temui Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Ponpes Ngruki, Sukoharjo, Minggu (26/11/2023). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Sukoharjo -

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, menemui pengasuh Ponpes Al-Mukmin, ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Ponpes Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. Dalam pertemuan itu, Amien Rais sempat bercerita mengenai masa muda mereka berdua.

Abu Bakar Ba'asyir menemui Amien Rais, Minggu (26/11/2023), sekitar pukul 07.30 dan keluar ruangan pukul 08.30 WIB.

Amien menyebut bahwa dirinya mengenal ustaz Abu Bakar Ba'asyir sejak keduanya masih menjadi mahasiswa. Saat itu, kata Amien, ia dan Abu Bakar Ba'asyir sering bertemu dalam forum Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu kita masih muda dulu, saya menjadi ketua LDMI Yogyakarta, dan ustaz Abu Bakar Ba'asyir menjadi ketua HMI di Surakarta, begitu saya sudah lulus nggak pernah bertemu lagi," katanya kepada wartawan, Minggu (26/11/2023).

Sejak saat itu, dirinya tidak pernah bertemu dengan Abu Bakar Ba'asyir. Dirinya baru bertemu lagi saat menjadi ketua MPR, ia sempat bertolak ke negara Jiran Malaysia dan sempat bertemu dengan ABB.

ADVERTISEMENT

"Belakangan saya ketua MPR dan saya sempat ke Malaysia, ternyata beliau sedang ada di sana, kita sempat kangen-kangenan itu, kemudian beliau belum bisa pulang menunggu sampai Pak Harto lengser," ujarnya.

Mantan ketum PAN itu mengaku berani memberikan testimoni mengenai rekam jejak Abu Bakar Ba'asyir. Menurutnya, selama ini apa yang dikatakan oleh Abu Bakar Ba'asyir merupakan kebenaran Al-Qur'an. Ia juga menyebut, bahwa Abu Bakar Ba'asyir bukanlah seorang teroris.

"Dan saya adalah orang yang bisa memberikan testimoni, ini beliau memang yang diusulkan kebenaran Al-Qur'an jadi nggak ada tuh ceritanya beliau teroris apalagi ngojok-ngojoki (membujuk) sama sekali nggak ada. Cuma aja orang ketakutan kalau ada orang yang menyatakan kebenaran yang nggak cocok dengan pemerintah kemudian dipojokkan, di cap teroris, cap radikalis, fundamentalis, ya ini apa-apaan," pungkasnya.




(sip/sip)


Hide Ads