Kata Polisi soal Teror Suara Kaki Sebelum Dian Dosen UIN Solo Dibunuh

Kata Polisi soal Teror Suara Kaki Sebelum Dian Dosen UIN Solo Dibunuh

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 27 Agu 2023 15:39 WIB
Konferensi pers pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Solo di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jumat (25/8/2023).
Konferensi pers pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Solo di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jumat (25/8/2023). (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Sukoharjo -

Pihak keluarga Dosen UIN RM Said Wahyu Dian Silviani mengaku diteror suara langkah kaki dari atas genteng rumah beberapa hari sebelum korban dibunuh. Pihak kepolisian mengaku siap mendalami informasi tersebut.

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan saat ini tengah melengkapi berkas usai berhasil menangkap pelaku DF (23) yang merupakan tukang bangunan yang tengah bekerja merenovasi rumah korban.

"Untuk kasus tetap kita tindak lanjuti terus dan manakala ada info-info baru kita terus melaksanakan penyidikan dan untuk saat ini kita melengkapi berkas-berkas dan administrasi," katanya dihubungi detikJateng, Minggu (27/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait teror suara langkah kaki, Sigit mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari media. Namun, dari pihak kepolisian tetap terbuka jika ada informasi baru yang disampaikan.

"Dari kepolisian mungkin semaksimal mungkin berupaya kalau ada informasi itu, ayo kalau saya, dari mana," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya juga telah meminta keterangan dari rekan pelaku sesama pekerja. Kesimpulan sementara, perbuatan keji itu dilakukan hanya sendiri oleh DF (23).

"Dari kepolisian itu sudah berupaya semaksimal mungkin semua kawan 5 atau 10 diinterogasi, dari situ dijadikan analisa. Tidak ada jejak lain selain dia (DF) saat ini kepolisian. Dia single, sendirian tidak ada kawannya saat eksekusi, dilihat fakta yang ada," ujarnya.

Sigit menerangkan, dari keterangan tersangka, DF sudah berencana menghabisi Wahyu Dian sejak Senin (21/8) dan Selasa (22/8). Namun, rencana itu gagal karena saat hendak ke rumah korban sudah banyak orang.

"Tapi yang jelas, niat itu hari Senin sampai dia kerja sore, malam ya ada niat membunuh. Ini berdasarkan pemeriksaan, habis malam punya niat akhirnya mengambil pemotong daging, sebelum jam 11.00 atau 12.00 malam dia mau bergerak jalan kaki kan dekat. Setelah dari rumah jalan kaki, karena rumah dekat dekat TKP, tapi nggak memungkinkan banyak orang," ucapnya.

"Hari ketiga tanggal 23 sudah mempersiapkan pakai buff yang menutup mulut sampai leher, biar tidak terlihat," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, adik kandung Dian, Fatin Nabila Putri mengungkap, sejak awal dia menginap di rumah tersebut pada 3 Agustus 2023, sudah ada hal-hal yang mencurigakan. Dia dan kakaknya mendengar suara langkah kaki di atas genting rumahnya.

Hal itu membuat dia dan kakaknya merasa ketakutan hingga berusaha mengusir orang yang di atap rumahnya dengan menyetel musik dan pura-pura batuk.

"Kakak saya waswas cari pisau. Saya cari cutter karena takut," ungkapnya.




(aku/ahr)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng


Hide Ads