Kisah Mbah Parti Tinggal di Kompleks Makam Tua Taman Sari Jogja

Kisah Mbah Parti Tinggal di Kompleks Makam Tua Taman Sari Jogja

Anggah - detikJateng
Kamis, 17 Nov 2022 13:20 WIB
Warga ini tinggal bareng makam-makam tua di Tamansari Kraton, Jogja. Foto diambil Rabu (17/11/2022).
Warga ini tinggal bareng makam-makam tua di Taman Sari Kraton (Foto: Anggah/detikJateng)
Yogyakarta -

Kawasan Taman Sari atau Tamansari merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler yang berada di tengah di Kota Jogja. Tahu nggak Lur, ada pemakaman tua di kawasan Taman Sari yang juga ditinggali oleh seorang wanita selama puluhan tahun?

Lokasi warga yang tinggal bersama makam ini berada di sisi barat Taman Sari. Tak jauh dari Masjid Soko Tunggal, tampak ada beberapa makam tua yang masih terawat dengan baik hingga saat ini.

Area makam ini menjadi tempat tinggal warga sekitar. Areal permukiman dan kuburan tersebut memiliki lebar sekitar 60 meter dari timur ke barat dan panjang 70 meter dari utara ke selatan. Ada sekitar sepuluh rumah yang menempati areal bergabung dengan pemakaman tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki kompleks makam tampak anak-anak asyik bermain dan berlarian. Warga sekitar juga tampak melakukan aktivitas sehari-hari seperti mencuci, memberi pakan burung, mengelap motor persis di areal makam tersebut.

Terlihat beberapa makam itu menyatu dengan rumah warga. Ada makam yang bersebelahan dengan mesin cuci, parkiran motor, bahkan ada satu makam yang ada di dalam rumah.

ADVERTISEMENT

Masing-masing rumah yang berdiri di kompleks makam ini berukuran sekitar 10 meter persegi. Mayoritas nisan bertuliskan huruf atau aksara Jawa, hanya ada tiga makam yang nisannya berhuruf Latin.

Pada beberapa nisan yang masih bisa terbaca tertera angka 1880 dan 1949. Hampir semua nisan itu berlumut, hanya beberapa makam saja yang terlihat tak berlumut dan beratap.

Beberapa warga langsung mengarahkan detikJateng untuk menemui Parti (63) jika bertanya soal makam tersebut. Menurut warga Parti adalah salah satu warga yang telah tinggal di permakaman tersebut sejak lama.

"Saya sudah lama tinggal di sini, kalau rumah ini sejak zaman kakek saya sudah ada, Mas. Kakek itu yang jaga (areal pemakaman) tugasnya bersih-bersih akhirnya disuruh menempati. Dulu belum ada rumah di sini, kakek saya yang pertama," ucap Parti saat ditemui di Kompleks Taman Sari, Patehan, Kraton, Jogja, Rabu (16/11/22).

Parti menceritakan kakeknya merupakan juru kunci makam. Beberapa makam di area itu, kata Parti, masih diziarahi hingga kini.

"Makam ini sudah lama. Dulu ya kakek saya yang juru kunci sini beliau yang tahu banyak. Sekarang masih ada yang ziarah satu dua bahkan keluarganya ada yang di luar negeri tinggalnya," sambung Parti.

Selengkapnya di halaman berikut...

Menurut Parti beberapa makam masih ia rawat dengan baik terutama yang berada di depan dan di dalam rumahnya. Kondisi makam itu tepat berada di dapur, berbagai alat rumah tangga berdampingan langsung dengan makam tersebut.

"Yang di dalam ini kalau tiap malam Jumat Kliwon sama Selasa Kliwon saya doakan. Nyekar, di sini bahasanya. Kita juga merawat dan mendoakan," ucap Parti.

Tak jauh dari lokasi makam, ada Tini yang sehari-hari berdagang di Taman Sari. Tini mengaku sudah tinggal sekitar tiga dekade lamanya di Taman Sari.

"Saya di sini sejak tahun 1985 dulu masih sepi saya belum dagang awalnya. Dulu sini ya masih tanah semua mas masih jeblong-jeblong (berlubang) tahun 85 itu, saya tinggal sebelahan sama Bu Parti itu," ujar Tini.

Warga ini tinggal bareng makam-makam tua di Tamansari Kraton, Jogja. Foto diambil Rabu (17/11/2022).Warga tinggal bareng makam-makam tua di Tamansari Kraton, Jogja. Foto diambil Rabu (17/11/2022). Foto: Anggah/detikJateng

Tini menceritakan berbagai pengalamannya tinggal di areal makam. Ia mengungkapkan sudah terbiasa dengan areal pemakaman bahkan sejak kecil ia kerap bermain dia areal makam.

"Kalo saya dari kecil belakang rumah saja juga dekat makam waktu tinggal di belakang Tugu itu. Kalo masih kecil main di makam itu biasa kok. Waktu itu orang bilang pasaran, jadi Anak-anak dagang nanti teman ada yang beli, itu di makam mainnya udah biasa. Akhirnya pindah ke sini dekat makam juga ya. Sudah biasalah mas," ujar Tini.

Keberadaan warga yang puluhan tahun tinggal di kompleks makam tua Taman Sari ini dibenarkan Lurah Patehan Gunawan Sigit Putranto. Gunawan menyebut makam itu di antaranya merupakan abdi-abdi dalem Keraton Jogja.

"Sebetulnya itu makam sudah lama, pada waktu itu digunakan Taman Sari itu masih eksis. Kemudian perkembangan zaman walaupun sudah tidak digunakan lagi sebagai pesanggrahan kan masih ada abdi-abdi yang memelihara di Taman Sari. Akhirnya untuk sebagian, sebagai pemakaman abdi dalem," terang Gunawan.



Hide Ads