Rombongan 29 santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengalami kecelakaan di Jalur Kebun Kopi KM 4, Desa Toboli, Kecamatan Toboli Barat, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Rabu (3/5) sekitar pukul 22.55 WITA.
Bus yang membawa rombongan ustaz baru itu masuk ke jurang sedalam 30 meter. Akibatnya, ada 3 orang yang meninggal dunia. Sementara 26 orang lainnya luka-luka. Rombongan ini berangkat dari kota Palu menuju Poso.
Jubir PMDG Ponorogo, Achmad Saifullah mengatakan, rombongan berangkat dari PMDG Ponorogo menuju ke PMDG kampus 11 Ittihadul Ummah yang terletak di Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ini merupakan guru pengabdian yang baru saja menyelesaikan studinya di tahun 2023 ini, sejumlah 29 guru ditugaskan menjadi pengajar," tutur Saifullah kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).
Saifullah menambahkan, rombongan dari bandara Mutiara Sis Al-Jufri menuju Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 11 Putra Ittihadul Ummah Poso 19.00 WITA dan dilanjutkan dengan makan malam bersama pada pukul 20.30 WITA.
Kemudian, rombongan melanjutkan perjalanan pada pukul 21.00 WITA menuju pondok. Dalam perjalanan ke pondok, tepat pada pukul 22.00 WITA, bus yang digunakan oleh para guru mengalami kecelakaan.
"Informasi rekan kami, sopir yang ingin melambung mobil di depan kemudian salah berbelok ke dalam jurang," terang Saifullah.
Akibat kejadian ini, lanjut Saifullah, korban ada 29 orang dengan 3 orang meninggal dunia dan 26 lainnya mengalami luka ringan dan berat. Tiga orang korban jiwa tersebut adalah Muhammad Fathir asal Manado, Gustian Erlangga asal Palembang, dan Muhammad Rizky Pratama asal Riau.
"Evakuasi korban dibantu tim SAR, pihak kepolisian, IKPM terdekat dan masyarakat setempat. Korban seluruhnya dibawa ke RSUD Anutaloko Parigi guna penanganan lebih lanjut," papar Saifullah.
Sementara untuk korban meninggal dunia, sesuai permintaan keluarga korban, jenazah dikirim ke asal masing-masing baik di Riau maupun Palembang. Sedangkan jenazah asal Manado diantarkan ke Mamuju.
Proses pengiriman jenazah bakal ditanggung oleh PMDG untuk seluruh proses administratifnya. Korban luka juga dalam pengawasan PMDG.
"Dalam proses pendataan dan penanganan korban selamat pihak pondok telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan jasa raharja," beber Saifullah.
Sementara itu di PMDG digelar salat gaib untuk para korban yang sudah meninggal dunia. Tidak hanya di Gontor pusat, salat gaib juga digelar di seluruh kampus cabang di seluruh Indonesia.
"Selama proses pengabdian, seluruh biaya dan akomodasi para guru pengabdian ditanggung oleh PMDG," pungkas Saifullah.
(hil/fat)