Wiwik Ungkap Alasan Masriah Penyiram Air Kencing Ngebet Ingin Beli Rumahnya

Wiwik Ungkap Alasan Masriah Penyiram Air Kencing Ngebet Ingin Beli Rumahnya

Suparno - detikJatim
Minggu, 14 Mei 2023 15:37 WIB
Rekaman CCTV saat Masriah membawa baskom diduga berisi kotoran manusia dan dilempar ke rumah Wiwik
Rekaman CCTV saat Masriah membawa baskom diduga berisi kotoran manusia dan dilempar ke rumah Wiwik (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Masriah, emak-emak di Sidoarjo viral usai aksinya menyiram air kencing hingga kotoran manusia atau tinja ke rumah tetangganya, Wiwik. Dalam pemeriksaan, ia mengaku aksinya ini agar Wiwik tidak betah menempati rumah tersebut.

detikJatim sempat mengunjungi lingkungan rumah Masriah di Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo. Informasi yang dihimpun, di gang tersebut berisi rumah-rumah dari keluarga Masriah.

Untuk diketahui, rumah Masriah dan Wiwik berada dalam satu gang buntu. Ketika masuk gang buntu tersebut, ada lahan kosong dan di sebelahnya ada rumah pertama milik Masriah. Kemudian di urutan kedua rumah Wiwik, sedangkan deretan ketiga dan seterusnya merupakan rumah saudara kandung Masriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam satu gang buntu ini dulunya rumah saudara kandungnya. Rumah adik Masriah dijual, kemudian saya beli," kata Wiwik kepada detikJatim, Minggu (14/5/2023).

Wiwik mengaku, setelah rumah tersebut dibeli, Masriah seakan ingin membeli rumah itu. Hal ini membuat Masriah berulah dengan menyiram kencing disertai tinja saban hari.

ADVERTISEMENT

"Saat dimediasi di polsek tahun 2017, dia nekat melakukan penyiraman air kencing itu. Agar kami sekeluarga tidak betah tinggal di situ. Rencana rumah itu akan dibeli oleh Masriah," jelas Wiwik.

Sementara Sodik (60), mantan Ketua RW 1 membenarkan bahwa di dalam gang buntu itu ditempati oleh kerabat Masriah. Sodik menduga, yang bersangkutan tidak rela ketika rumah adiknya dibeli orang lain.

"Dalam pengakuannya bahwa Masriah ingin membeli rumah milik adiknya. Mungkin dia tidak rela bila bekas rumah adiknya itu dibeli oleh orang lain," kata Sodik.

Sodik menambahkan, semenjak dirinya menjadi Ketua RW, persoalan itu langsung diselesaikan mulai dari tingkat desa hingga ke Polsek Sukodono.

"Waktu itu bisa diselesaikan dengan baik di polsek. Sekarang aksi nekatnya itu, tetap dilakukan," sesal Sodik.




(hil/fat)


Hide Ads