Polisi Respons Bantahan Ponpes Al Berr Pasuruan soal Santri Dibakar Senior

Polisi Respons Bantahan Ponpes Al Berr Pasuruan soal Santri Dibakar Senior

Muhajir Arifin - detikJatim
Selasa, 03 Jan 2023 12:34 WIB
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Farouk Ashadi Haiti
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Farouk Ashadi Haiti. (Foto: Muhajir Arifin/File detikJatim)
Pasuruan -

Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Al Berr, Dusun Sangarejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, membantah soal kasus santri dibakar senior. Ponpes menganggap peristiwa itu adalah sebuah kecelakaan yang tak disengaja. Menanggapi pernyataan itu, polisi tidak mau ambil pusing.

"Anggapan (bantahan) ponpes tidak ada hubungannya dengan proses penyidikan, bukan menjadi perhatian kami juga," tegas Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Farouk Ashadi Haiti kepada detikJatim, Selasa (3/1/2023).

Farouk menegaskan pihaknya lebih memilih untuk fokus terhadap unsur perkaranya. Pihaknya sudah yakin menetapkan pelaku sebagai tersangka setelah mengumpulkan dua alat bukti. Yakni keterangan para saksi dan sederet barang bukti seperti sarung korban, kaus korban yang hangus. Semuanya sudah dikumpulkan dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika sudah sesuai semua (keterangan saksi dan barang bukti), berarti itu lah kondisi yang sebenarnya (santri dibakar seniornya)," jelas Farouk.

Menurut Farouk, ponpes bisa memberikan pendapat apapun. Namun, pengadilan yang akan menentukan.

ADVERTISEMENT

"Ponpes bisa saja memberikan keterangan apa saja. Tapi jika pengadilan sependapat dengan penyidik dan jaksa, berarti memang begitu lah kondisinya," tukas Farouk.

Seperti diberitakan sebelumnya, santri Ponpes Al Berr Pasuruan berinisial INF (13) dibakar seniornya MHM (16). Peristiwa itu terjadi saat malam tahun baru 2023.

MHM menuduh INF mencuri uang para santri. Dia kemudian melemparkan botol air mineral berisi Pertalite ke tembok dekat INF. Pertalite itu mengenai tubuh INF.

MHM kemudian menyalakan korek yang langsung menyambar tubuh INF. Korban mengalami luka bakar 63% dan dilarikan ke RSUD Sidoarjo.

Namun, Kepala Ponpes AlBerr M Fatihurrohman membantah kronologi itu. Dia menyebut bahwa perisitwa itu merupakan kecelakaan yang tak disengaja.

Fatihurrohman mengungkapkan, korban INF memang ketahuan mencuri barang dan uang milik santri lainnya. Dia kemudian dimarahi oleh seniornya, MHM.

Kemudian terjadi cekcok dan terjadilah saling dorong sehingga korban terjatuh menyenggol botol bensin Pertalite. Fatihurrohman melanjutkan, MHM menakut-nakuti korban dengan korek api dengan niat memberikan efek jera. Celakanya, api korek justru menyulut bensin hingga korban terbakar.

"Ketika terbakar santri-santri yang lain langsung menolong memadamkan api pakai air dan selimut," ungkap Fatihurrohman.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.




(dpe/dte)


Hide Ads