Uang Rp 320 Juta yang Dibobol Tukang Becak untuk Biaya Berobat Istri Korban

Uang Rp 320 Juta yang Dibobol Tukang Becak untuk Biaya Berobat Istri Korban

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 23 Jan 2023 11:58 WIB
Young woman holding hands and saying goodbye to her dying of cancer mother in hospice
Ilustrasi berobat. (Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz)
Surabaya -

Sungguh pilu apa yang dialami Muin Zachry, pemilik rekening BCA yang uangnya senilai Rp 320 juta dibobol tukang becak. Uang yang dibobol itu sebenarnya akan dipakai untuk biaya berobat.

Penasihat Hukum sekaligus anak kandung Muin, Dewi Mahdalia yang menyatakan bahwa uang Rp 345 juta di rekening ayahnya itu sebenarnya untuk biaya pengobatan.

Uang itu didapat dari hasil menjual 2 rumah yang berada di Surabaya dan di Sidoarjo. Rencananya uang itu dipakai untuk pengobatan ibunya, Putri Aryani yang sakit komplikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya, uang itu kan untuk berobat. Sudah berobat ke RS William Booth. Sisanya untuk pengobatan selanjutnya. Ibu saya punya riwayat sakit komplikasi," ujar Dewi kepada detikJatim, Senin (23/1/2023).

Sayangnya, uang yang dibobol penyewa kamar kos Mohamad Thoha dibantu tukang becak Setu hanya tersisa Rp 48 juta. Itu pun belum masih menjadi barang bukti di persidangan.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Dewi tetap bertekad untuk memperjuangkan seluruh uang ayahnya agar kembali utuh. Tak cukup hanya Setu dan Thoha yang dijebloskan ke penjara.

"Saya bakal memperjuangkan hak saya dan ayah saya (Muin), karena itu uang kami," tuturnya.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Estik Dilla Rahmawati menyatakan dari total Rp 320 juta yang telah dicuri Thoha, saat ini hanya tersisa puluhan juta saja yang dijadikan barang bukti.

Selain sisa uang tersebut turut menjadi barang bukti persidangan ponsel milik Setu yang sempat dikuasai oleh Thoha setelah penyewa kamar kos di rumah Muin itu memberi tukang becak itu uang Rp 5 juta.

"Dari Rp 320 juta yang dicuri sisa uang yang menjadi barang bukti tinggal Rp 48 juta. Barang bukti lainnya HP milik tukang becak Pak Setu," kata Dilla.

Mengenai kasus pembobolan rekening ini pihak BCA sudah sejak awal menyampaikan bahwa hal itu menjadi tanggung jawab nasabah.

Pihak Muin sempat melakukan pemblokiran di BCA Pasar Turi, kemudian protes ke kantor BCA Indrapura. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Pihak bank bersikeras bahwa pencairan itu sudah sesuai prosedur korporasi.

"Dari versi BCA bilang 'Sesuai SOP karena membawa ATM, buku, dan pin juga sudah tahu', habis gitu nggak lama ketangkap dua-duanya. Tapi bagaimana pertanggungjawaban bank?" Tanya Dewi.




(dpe/dte)


Hide Ads