Suasana duka menyelimuti keluarga mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania atau AN (21). AN menjadi korban pembunuhan guru les musiknya yang berinisial R. Keluarga korban meminta pelaku dihukum berat.
Angeline merupakan putri pasangan Bambang dan Ana Mariani. Saat ini, jenazah korban disemayamkan di Adi Jasa Surabaya.
Tim detikJatim menyambangi rumah persemayaman AN. Di sini tampak Bambang berserta istrinya menerima sejumlah tamu yang menyampaikan duka. Mulai teman semasa kuliah korban hingga pihak kampus Ubaya datang untuk mengucapkan belasungkawa. Sejumlah kerabat juga datang silih berganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak pula peti mati berwarna putih dibalut karangan bunga. Lalu, di atasnya ada foto AN semasa hidup dengan didampingi dua lilin. Di depan persemayaman juga ada karangan bunga.
Mereka pun tampak khidmat saat doa-doa dilantunkan. Rencananya, jenazah AN akan dibawa ke krematorium Eka Praya pada Sabtu (10/6/2023).
Ana mengaku terkejut saat mendengar kabar putrinya tewas setelah hilang sebulan. Apalagi jenazah korban ditemukan di dalam koper yang dibuang ke jurang. Ana lebih kaget saat mengetahui pembunuh Angeline adalah guru lesnya.
"Ya syok, saya kira hanya dibawa lari. Karena dia (pelaku) suka mungkin terus dibawa lari. Saya benar-benar tidak menyangka," ujar Ana kepada wartawan di rumah persemayaman Adi Jasa, Surabaya, Jumat (9/6/2023).
Ana meminta pelaku dihukum seberat-beratnya, apalagi perbuatannya telah membuat putrinya meninggal.
Sementara itu, tante korban, Amber, berharap pelaku dihukum seberat-beratnya. Apalagi jika pelaku terbukti merencanakan kejadian ini sebelumnya.
"Ya kalau direncanakan, apa hukumnya, saya bukan orang hukum. Kalau memang ini direncanakan ya hukum sesuai perbuatannya," tegas Ambar.
Sebelumnya, korban dilaporkan hilang usai berpamitan kuliah sejak Rabu (3/5) pukul 15.00 WIB. Saat dilaporkan hilang, ia membawa mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu nopol L-1893-FY. Sebulan berlalu, jasad AN ditemukan di jurang kawasan Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto pada Rabu (7/6).
"Yang bisa kami dapatkan keterangan dari tersangka atau pelaku ini bahwa yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," kata Kasat Reskrim AKBP Mirzal Maulana, Kamis (8/6/2023).
Selain itu, Mirzal menyebut, R juga ingin menguasai harta korban. Ia mengatakan, mobil Xpander milik AN dibawa lari dan digadaikan. "Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan," imbuhnya.
(hil/fat)