Teriakan Minta Tolong Ibu dan Balita Disekap Bos Rental Motor Ngawi

Round Up

Teriakan Minta Tolong Ibu dan Balita Disekap Bos Rental Motor Ngawi

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 20 Okt 2023 10:47 WIB
Ibu dan balita di Ngawi yang disekap bos rental motor.
Ibu dan balita di Ngawi yang disekap bos rental motor. (Foto: Polres Ngawi)
Surabaya -

Teriakan minta tolong terdengar di Perumahan Chatalea Garden, Dusun Karangrejo, Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Selasa (17/10) malam. Ternyata, teriakan ini berasal dari seorang ibu berinisial RT (23) dan balitanya, DV (2). Keduanya minta tolong usai menjadi korban penyekapan oleh seorang bos jasa rental sepeda motor berinisial S.

Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono mengatakan, kejadian ini terungkap atas laporan warga yang mendengar suara minta tolong. Diduga, korban disekap dan dijadikan asisten rumah tangga (ART).

"Korban minta tolong, kemudian didengar warga dan melaporkan Bhabinkamtibmas setempat. Diduga korban dijadikan ART," ujar Argo saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (19/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Argo mengatakan, peristiwa penyekapan terjadi pada Selasa (17/10/2023) sekitar pukul 19.00 WIB. Lokasi penyekapan di rumah pelaku di Perumahan Chatalea Garden, Dusun Karangrejo, Desa Beran, Kecamatan/Kabupaten Ngawi.

"Betul, seorang ibu dan balitanya jadi korban penyekapan oleh pemilik rental motor berinisial S. Kejadian Selasa malam kemarin, lokasinya di rumah milik bos rental motor," kata Argo.

ADVERTISEMENT

Ternyata, S tega menyekap dan menjadikan RT sebagai ART karena sakit hati. Ia mengaku motor yang disewa orang tua RT digadaikan.

"Intinya bapak korban sewa motor di hari pertama langsung digadaikan," ujar Argo.

Lalu, seminggu setelah perjanjian sewa, pemilik rental belum mendapatkan motornya kembali. Ia pun meminta anaknya agar membayar dengan jadi ART. Kesepakatan itu, kata Argo, diklaim terjadi pada tanggal 17 Oktober. Dan gaji sebagai ART sebesar Rp 1 juta per bulan.

"Tanggal 17 Oktober kemarin pelaku dan korban untuk menyelesaikan permasalahan tunggakan sewa motor karena tidak ada penyelesaian dan motor tersebut tanpa izin pelaku digadaikan oleh ayah korban," kata Argo.

"Selanjutnya pelaku mendatangi rumah korban untuk membicarakan penyelesaian masalah motor yang disewa dan digadaikan. Karena tak ada jalan keluar akhirnya korban diajak pelaku dijadikan ART. Ketahuan warga saat rumah gelap tidak ada lampu menyala, korban teriak minta tolong," imbuhnya.




(hil/dte)


Hide Ads