Kapolda Sulsel Soal Polisi Diminta Buka Nama Kampus Bunker Narkoba: Sabar

Kota Makassar

Kapolda Sulsel Soal Polisi Diminta Buka Nama Kampus Bunker Narkoba: Sabar

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Jumat, 09 Jun 2023 13:26 WIB
Kapolda Sulsel Irjen Irjen Setyo Boedi. Dokumen Istimewa
Foto: Kapolda Sulsel Irjen Irjen Setyo Boedi. Dokumen Istimewa
Makassar -

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso turut menanggapi dorongan sejumlah pihak agar polisi membuka nama kampus ditemukannya bunker penyimpanan narkoba. Dia meminta semua pihak untuk bersabar karena pihaknya masih mendalami sindikat di balik bunker narkoba tersebut.

"Sabar karena masih dalam proses pengembangan," ujar Irjen Setyo kepada detikSulsel, Jumat (9/6/2023).

Setyo meminta semua pihak menghargai proses pengembangan kasus bunker narkoba yang dilakukan jajaran Ditresnarkoba Polda Sulsel. Dia mengingatkan proses pengembangan kasus tersebut bersifat teknis sehingga pihaknya tak dapat menjelaskannya secara detail.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengatakan pengembangan yang dilakukan pihaknya justru dapat terhambat apabila nama kampus tempat bunker narkoba itu dibuka ke publik pada waktu yang kurang tepat.

"Tolong bantu Polri juga dalam proses pengembangan kasusnya karena masuk hal teknis. Bisa tidak dapat mengungkap dan hambat pengembangan kasusnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Bunker Narkoba di Kampus Makassar

Keberadaan bunker narkoba di dalam salah satu kampus di Makassar awalnya disampaikan oleh Dirnarkoba Polda Sulsel Kombes Dodi Rahmawan. Dia menyebut bunker itu sempat menyimpan 3 kilogram sabu lengkap dengan catatan transaksi jual belinya.

"(Bunker berupa) ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi. Pengakuan terakhir sebenarnya sudah masuk 3 kilo karena beredar cukup lama," kata Dodi dalam dalam keterangannya di Mapolda Sulsel, Kamis (8/6).

Namun Dodi belum mengungkap lebih jauh seluk beluk bunker narkoba tersebut dengan alasan pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap sindikat di balik adanya bunker narkoba tersebut.

Dia pun mengaku cukup miris dengan penemuan bunker narkoba di ruang lingkup universitas tersebut. Kampus yang seharusnya menjadi wadah bagi generasi muda berprestasi di dunia pendidikan malah menjadi lokasi jual beli barang haram tersebut.

"Yang jelas inilah mirisnya kondisi yang kita hadapi. Area kampus yang seyogyanya itu untuk pendidikan untuk menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan justru dijadikan marketing, market," tuturnya.

Simak di halaman selanjutnya: Respons UNM Makassar Soal Bunker Narkoba....

UNM Makassar Dorong Polisi Buka Nama Kampus Terkait

Pernyataan Dodi itu kemudian direspons oleh Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Husain Syam. Dia meminta agar polisi terbuka menyebutkan nama kampus terkait.

"Karena itu kalau terungkap ada narkoba ditemukan maka harus diupayakan ditemukan siapa oknum pelakunya," ujar Husain Syam kepada detikSulsel, Jumat (9/6).

Husain menegaskan bunker narkoba yang diungkap polisi tersebut tidak berada di kampus yang dia pimpin. Alasannya dia mengaku belum pernah menerima laporan ada bunker narkoba di UNM.

"Setahu saya tidak pernah ada laporan adanya penyimpanan narkoba di dalam kampus UNM," kata Husain.

Namun jika ternyata bunker narkoba tersebut ada di kampus yang di UNM, maka Husain menilai hal itu perlu diungkap sejelas-jelasnya oleh pihak kepolisian.

"Dan kalau seandainya itu ada, pertanyaan saya siapa yang terindikasi melakukan penyimpanan narkoba dalam kampus. Kalau ada oknum yang menyatakan ada lalu tidak diketahui dengan jelas siapa oknumnya, maka bisa juga diduga ada oknum yang spekulasi dengan cara membawa masuk narkoba lalu dia sendiri yang menemukan," tutur Husain.



Simak Video "Video: Momen Polisi Tangkap Penjual Ketapel-Busur Panah di Makassar"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads