Mutasi Dirnarkoba Polda Sulsel Usai Bikin Heboh Bunker Sabu Ternyata Brankas

Kota Makassar

Mutasi Dirnarkoba Polda Sulsel Usai Bikin Heboh Bunker Sabu Ternyata Brankas

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Selasa, 27 Jun 2023 09:25 WIB
Detik-detik penggerebekan brankas narkoba sabu di UNM Makassar kampus Parang Tambung. Dokumen Istimewa
Foto: Detik-detik penggerebekan brankas narkoba sabu di UNM Makassar kampus Parang Tambung. Dokumen Istimewa
Makassar -

Mutasi besar-besaran kembali dilakukan Mabes Polri. Dirnarkoba Polda Sulsel Kombes Dodi Rahmawan yang sebelumnya membuat konroversi soal bunker narkoba di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) juga dimutasi.

Kombes Dodi belum lama ini membuat pernyataan bahwa ada bunker penyimpanan narkoba di dalam kampus. Hal itu membuat geger, karena Dodi saat itu tidak menyebutkan secara gamblang kampus yang menjadi lokasi bunker narkoba tersebut.

"(Bunker berupa) ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi. Pengakuan terakhir sebenarnya sudah masuk 3 kilo karena beredar cukup lama," kata Dodi dalam keterangannya di Mapolda Sulsel, Kamis (8/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dodi mengatakan kondisi miris karena bunker narkoba itu ada di ruang lingkup universitas. Kampus yang seharusnya menjadi wadah bagi generasi muda berprestasi di dunia pendidikan malah menjadi lokasi jual beli barang haram tersebut.

"Yang jelas inilah mirisnya kondisi yang kita hadapi. Area kampus yang seyogyanya itu untuk pendidikan untuk menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan justru dijadikan marketing, market," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dodi menilai penemuan bunker tersebut juga menjadi indikasi begitu masifnya peredaran narkoba di kampus. Terbukti ada bukti peredaran narkoba berupa catatan transaksi.

"Peredaran ini sangat masif karena ini miris karena ada bunker, ada buku rekapnya, ada penyalurannya," jelasnya.

Sejumlah Kampus Sempat Geger

Pernyataan Kombes Dodi soal adanya bunker narkoba saat itu turut membuat sejumlah kampus menjadi geger. Rektor Unhas Jamaluddin Jompa misalnya, dia mempertanyakan lokasinya dan meminta polisi untuk membuka nama kampus yang dimaksud.

"Saya setuju (nama kampus dibuka). Kita support kepolisian untuk membuka," kata Jamaluddin kepada detikSulsel, Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, lokasi penemuan bunker narkoba itu perlu segera dibuka. Hal ini agar isu tersebut tidak lagi menjadi pertanyaan banyak pihak.

"Di mana sebenarnya?" ucap Jamaluddin.

Sementara Rektor UNM Husain Syam juga sempat mendorong polisi agar terbuka menyebutkan nama kampus terkait. Husain mengatakan belum pernah menerima laporan ada bunker narkoba di UNM. Namun dia juga enggan berspekulasi terkait lokasi kampus yang dimaksud.

"Setahu saya tidak pernah ada laporan adanya penyimpanan narkoba di dalam kampus UNM," kata Husain Syam kepada detikSulsel, Jumat (9/6).

"Dan kalau seandainya itu ada, pertanyaan saya siapa yang terindikasi melakukan penyimpanan narkoba dalam kampus. Kalau ada oknum yang menyatakan ada lalu tidak diketahui dengan jelas siapa oknumnya, maka bisa juga diduga ada oknum yang spekulasi dengan cara membawa masuk narkoba lalu dia sendiri yang menemukan," tutur Husain.

Belakangan diketahui bahwa penggunaan istilah bunker narkoba oleh Kombes Dodi tidak tepat. Pasalnya, bunker yang dimaksud itu adalah brankas.

Hal tersebut diketahui setelah Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso meluruskan pernyataan Dodi. Irjen Setyo menyebut yang benar adalah brankas.

"Ya, (bukan bunker tapi) brankas," kata Irjen Setyo saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Minggu (11/6/2023).

Kombes Dodi Kini Dimutasi

Belum sebulan sejak pernyataan tersebut, Kombes Dodi kini dimutasi. Namun tak diketahui apakah mutasi itu ada hubungannya dengan pernyataan bunker narkoba yang bikin heboh atau tidak.

Dalam surat telegram Kapolri dengan nomor ST/1395/VI/KEP.2023, Kombes Dodi dimutasi menjadi Kabagrenmin Korsabhara Baharkam Polri. Posisinya digantikan Kombes Darmawan Affandy yang sebelumnya menjabat sebagai Dirbinmas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kombes Dodi sendiri menanggapi santai mutasi tersebut. Dia mengatakan dirinya kini fokus terhadap tugas-tugasnya dan siap menjalankan perintah pimpinan.

"Normatif saja, menjalankan tugas sesuai perintah pimpinan," ujar Kombes Dodi kepada detikSulsel, Senin (26/6/2023) malam.




(hmw/hsr)

Hide Ads