TNI Pastikan Suara Dentuman Keras di Laut Malunda Bukan dari Pesawat Latihan

Sulawesi Barat

TNI Pastikan Suara Dentuman Keras di Laut Malunda Bukan dari Pesawat Latihan

Hafis Hamdan - detikSulsel
Senin, 25 Sep 2023 12:12 WIB
WN Malaysia tewas di Pantai Diamond Nusa Penida
Ilustrasi. Foto: (dok Polres Klungkung).
Majene -

TNI AU merespons soal suara dentuman keras dari arah Laut Malunda yang menghebohkan warga di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Suara tersebut dipastikan bukan dari aktivitas latihan pesawat.

"Wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan (kemarin) tidak ada konfirmasi latihan. Bukan pesawat atau sejenisnya yang mengakibatkan suara dentuman," ujar Komandan Datasemen TNI AU Mamuju Kapten Azwarman saat dihubungi detikcom, Senin (25/9/2023).

Azwarman membantah informasi yang beredar di media sosial yang menyebut suara dentuman berasal dari pesawat sukhoi milik Lanud 11 Sultan Hasanuddin Makassar yang tengah latihan di perairan Mamuju. Menurutnya, informasi tersebut merupakan kejadian pada 2019 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang di medsos (media sosial), FB (Facebook) itu, itu adalah chat (saya) 2019," jelasnya.

Lebih jauh, dia mengaku jika tidak ada informasi pesawat yang mengalami lost contact. Pihaknya pun belum bisa memastikan asal suara dentuman yang didengar warga.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada konfirmasi pesawat lost contact," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, heboh di media sosial warga di Majene, mengaku mendengar suara dentuman keras dari arah laut Malunda. Suara dentuman tersebut didengar warga pada Minggu (24/9) siang.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menanggapi suara dentuman keras yang didengar di Majene. BMKG menyebut suara tersebut bukan karena gempa bumi atau guntur dan petir.

"Peristiwa tersebut bukan disebabkan oleh aktivitas gempa bumi," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang Mamuju Devi Ardiyansyah dalam keterangannya, Minggu (24/9).

Lebih jauh, Devi mengungkapkan tidak adanya kondisi cuaca yang signifikan sehingga menyebabkan terjadinya petir dan guntur di wilayah tersebut. Pihaknya pun belum bisa memastikan sumber dentuman yang didengar warga.

"Tidak ada kondisi cuaca yang signifikan yang dapat menyebabkan terjadinya dentuman seperti adanya awan cumulonimbus, kilat/petir dan guntur. Sehingga saat ini, Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang juga belum mengetahui secara jelas sumber dari dentuman tersebut," terangnya.




(asm/sar)

Hide Ads