Wanita kepala sekolah di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), A Marhani meninggal dunia usai diduga dianiaya oleh kekasihnya, Didi. Pelaku ditangkap setelah sempat buron dua pekan.
"Iya (pelaku diamankan)," ujar Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Rudi kepada detikSulsel, Senin (3/4/2023).
Rudi mengatakan pelaku awalnya kembali ke rumahnya di Bantaeng pada Minggu (2/4) malam. Polisi yang sejak awal mencari keberadaan Didi lantas meringkus pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita amankan di rumahnya," katanya.
Menurut Rudi, pelaku Didi mengakui telah menganiaya korban. Penganiayaan dipicu masalah asmara.
"Dia akui (aniaya korban). Soal motif biasa saja, mereka ribut, iya (persoalan asmara)" katanya.
Saat ditanya cara pelaku menganiaya korban, AKP Rudi mengaku belum mengetahui pasti. Dia beralasan pihaknya masih hendak merampungkan pemeriksaan pelaku.
"Masih kita dalami lagi (dengan cara apa korban dianiaya), masih kita rampungkan pemeriksaan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, korban awalnya tiba-tiba pingsan di depan rumah pacarnya pada Minggu (19/3). Korban pun dilarikan ke rumah sakit usai ditemukan oleh saksi bernama Reski.
"(Korban) Kepsek TK. Korban A Marhani ditemukan saksi Reski dan tiba-tiba pingsan dan dibawa ke RS. 3 Hari kemudian korban meninggal dunia," ujar AKP Rudi kepada detikSulsel, Minggu (26/3).
Setelah dilakukan penyelidikan, kuat dugaan korban dianiaya kekasihnya. Hal ini karena lokasi korban pingsan tepat di depan rumah pacarnya.
"(Korban pingsan) Depan rumah pacarnya," imbuhnya.
Dugaan korban dianiaya pacarnya itu semakin menguat usai kekasih korban yang dicurigai sebagai pelaku menghilang usai kejadian. Kini pelaku telah tertangkap.
(hmw/sar)