Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Setyo Boedi Moempoeni Hasro meluruskan temuan tempat penyimpanan narkoba di areal kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) adalah brankas. Sebelumnya temuan itu disebut sebagai bunker narkoba.
"Ya, (bukan bunker tapi) brankas," kata Irjen Setyo saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Minggu (11/6/2023).
Namun Irjen Setyo belum menjelaskan lebih jauh terkait temuan brankas narkoba tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunker narkoba itu sebelumnya diungkap oleh Dirnakorba Polda Sulsel Kombes Dodi Rahmawan dalam jumpa pers di Mapolda Sulsel, Kamis (8/6). Dodi menyebut bunker tersebut dilengkapi dengan buku rekap.
"Ini miris karena ada bunker karena ada buku rekapnya, ada penyalurannya," ujar Kombes Dodi kepada wartawan.
Semula, Kombes Dodi juga belum merinci lebih jauh terkait nama kampus yang dia maksud. Namun dia mengaku pihaknya tinggal menunggu momen untuk mengungkap kasus ini.
"Sementara belum kita sebutin lah (nama kampusnya). Artinya yang jelas kita sudah temukan. Tinggal kita menunggu momen," kata Dodi.
Rektor UNM Sebut Tak Ada Narkoba Dalam Brankas
Sebelumnya, Rektor UNM Husain Syam menegaskan temuan polisi di dalam areal kampus Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) bukan bunker melainkan brankas. Husain juga menyebut jika tidak ditemukan narkoba dalam brankas tersebut.
"Saya kira udah disampaikan oleh WR 3 bahwa hal itu bukanlah bunker tapi yang ditemukan itu adalah kotak kecil (brankas) ukuran 40x40 cm dalam ruang gedung di kampus FBS," kata Husain kepada detikSulsel, Minggu (11/6).
Polda Sulsel, kata Husain, telah meluruskan diksi kata bunker tersebut. Dia juga mengungkapkan jika brankas yang ada di dalam kampus itu tidak ditemukan adanya barang bukti narkoba.
"Tapi tidak ada narkoba ditemukan, namun hanya kotak yang diduga tempat penyimpanan narkoba oleh oknum tertentu. Kapolda sudah meluruskan berita itu bahwa bukan bunker," imbuhnya.
(asm/sar)