Kasatpol PP Madina Lapor Polisi Usai Dianiaya Anggota

Kasatpol PP Madina Lapor Polisi Usai Dianiaya Anggota

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikSumut
Kamis, 08 Jun 2023 09:23 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Mandailing Natal -

Kasatpol PP Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), Yuri Andri membuat laporan ke polisi usai dianiaya oleh anggotanya sendiri. Hal itu disampaikan oleh Bupati Madina Jafar Sukhairi Nasution.

"Langkah Kasatpol PP sudah melaporkan ke pihak yang berwajib," kata Jafar kepada detikSumut, Kamis (8/6/2023).

Jafar mengatakan saat ini pihaknya fokus dalam laporan ke polisi itu. Untuk sanksi secara etik, kata Jafar, akan dibahas setelah proses hukum berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita fokus bagaimana agar Kasatpol PP fokus membuat laporan pengaduan penganiayaan. Kita fokus proses hukum dulu, baru nanti sanksi-sanksi yang lain," sebutnya.

Video viral

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menunjukkan aksi penganiayaan oleh oknum personel Satpol PP Madina kepada Kasatpol PP Madina viral di media sosial. Aksi itu disebut terjadi karena anggota Satpol PP itu tidak diterima disanksi.

Bupati Madina, Jafar Sukhairi Nasution membenarkan peristiwa itu. Jafar mengatakan peristiwa itu berawal dari langkat Yuri Andri yang membuat kebijakan untuk mendisiplinkan anggotanya.

"Itu memang benar terjadi. Ini berawal dari Kasat itu mendisiplinkan jajaran, ada upaya bagaimana biar satuan polisi pamong praja disiplin, jangan absen," kata Jafar kepada detikSumut, Rabu (7/6/2023).

Penjelasan Kasatpol PP

Kasatpol PP dan Damkar Madina, Yuri Andri pun menjelaskan peristiwa itu. Yuri Andri mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (5/6) sore di halaman kantor Dinas Satpol PP dan Damkar Madina.

"Kejadiannya itu tanggal 5 (Juni) itu (di halaman Kantor Satpol PP), Senin sore, mau Magrib lah, karena saya itu pun mau berangkat salat-nya itu," kata Yuri Andri kepada detikSumut, Rabu (7/6/2023).

Saat itu, pelaku yang bernama Ahmad Fauzan tiba-tiba bertanya soal formulir yang harus diisi oleh seluruh pegawai dinas tersebut. Fauzan menentang adanya pengisian formulir tersebut.

"(Fauzan berkata) 'Kalau nggak diisi kenapa rupanya?' bahasa pertamanya gitu dengan bahasa menantang. (Kemudian dijawab oleh Yuri) 'kalau awak nggak ngisi berarti awak nggak punya rasa kebersamaan dengan yang lain," ucapnya.

Setelah menyampaikan hal itu, Yuri meminta agar hal itu dibahas setelah mereka melaksanakan salat terlebih dahulu. Namun, Fauzan tetap bersikeras hingga membenturkan kepala Yuri dengan kepalanya.

"Saya bilang sama yang menghadang itu 'saya mau berangkat salat, kalau ada yang mau ditanyakan, mau diklarifikasi salat dulu kita, habis salat ku jawab'. Itu kejadiannya itu, nggak mau dia diantukkannya kepalanya ke kepala saya," ujarnya.




(afb/astj)


Hide Ads