Ganjar Pranowo merespons spanduk dan poster dirinya sebagai bakal calon presiden (Bacapres) yang dicopot oleh Satpol PP di Pematang Siantar.
"Ya saya sudah minta komunikasi, klarifikasi soal itu. Masyarakat jangan marah, semua tenang saja sudah ada komunikasi dengan pemerintah dari Siantar atau dengan Satpol PP nya," kata Ganjar saat dikonfirmasi detikSumut usai pertemuan bersama tokoh masyarakat di Kisaran, Sabtu (11/11/2023) malam.
Dia juga mengatakan dalam masa seperti ini pemasangan seperti itu harus dilakukan sesuai aturan yang ditetapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu juga dijelaskan mungkin dari Pemerintah, dari KPU, dari Bawaslu pasangnya (harus) benar. Jadi harus taat kalau itu tidak benar (melanggar aturan). Kalau kami salah, kami terima," ucapnya.
Sebelumnya, spanduk dan poster Ganjar Pranowo dicopot oleh Satpol PP di Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut). Pemkot Siantar mengatakan kegiatan itu tidak hanya menyasar kepada baliho milik Ganjar tapi juga partai-partai.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Raykat Setdako Pematang Siantar, Junaedi Antonius Sitanggang, membenarkan pihaknya melakukan pencopotan sejumlah spanduk dan baliho Ganjar.
"Bukan hanya spanduk bacapres tapi peserta pemilu 2024 (juga dicabut). Sebelum masa kampanye, Satpol PP masih melaksanakan tugasnya kalau di fasilitas umum, kalau rumah penduduk enggaklah. Sejauh ini yang dicabut itu yang di fasilitas umum," kata Junaedi, Sabtu (11/11/2023).
Junaedi kemudian menjelaskan alasan pencopotan tersebut. Dia mengatakan pemasangan sejumlah baliho dan spanduk itu menyalahi aturan.
Dia mengatakan lokasi pencabutan spanduk berada di titik-titik lingkungan pendidikan bahkan sekitaran Kantor DPRD Pematang Siantar.
Foto: Ganjar Pranowo disela kegiatan silaturahmi tokoh masyarakat di Kisaran, Kabupaten Asahan. (Perdana Ramadhan / detikSumut)
(nkm/nkm)