Seorang siswa SMP Al Huda di Jati Agung, Lampung Selatan babak belur di keroyok oleh kakak kelasnya. Akibatnya, mata kanan siswa bernama Dio Dwi Mahendra (14) itu harus dioperasi.
"Peristiwa itu akhir Februari, awalnya anak saya ini diajak kakak tingkatnya main perang dasi. Di situ anak saya menang. Mungkin kakak tingkatnya ini nggak terima, kemudian terjadi dorong-dorongan lalu anak saya jatuh kemudian baru dikeroyok," kata orang tua korban, Nuraini saat dihubungi detikSumut, Senin (6/3/2023).
Akibat peristiwa itu, siswa kelas 2 SMP itu harus dilarikan ke rumah sakit karena sejumlah luka penganiayaan yang dialaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah pengeroyokan itu, anak kami dilarikan ke Rumah Sakit Airan terus dirujuk lagi ke Rumah Sakit Bintang Amin. Harus menjalani operasi mata, karena katanya ada bagian di matanya itu yang geser," terang Nur.
Demi mencari keadilan untuk anaknya, Nuraini terus berkomunikasi dengan pihak sekolah. Dia ingin mencari jalan keluar dari kasus ini dengan cara kekeluargaan namun diakuinya pihak sekolah terkesan enggan menangani secara serius kasus tersebut.
"Ini anak saya jadi korban, tapi kenapa pihak sekolah ini kaya ogah-ogah dan nggak serius menangani kasusnya. Saya pernah minta CCTV, tapi kata mereka CCTV-nya sudah ke hapus. Saya minta solusi, terus ketemu dengan keluarga pelaku, di situ malah kami disuruh patungan juga padahal kami yang jadi korban, lalu ada bahasa juga dari keluarga pelaku ini kalau begini nggak apa-apa mending penjara aja," terangnya.
Lantaran tidak menemukan titik terang atas penanganan kasus tersebut. Pihak keluarga hari ini akan melaporkan ke Polsek Jati Agung, Lampung Selatan.
Hingga saat ini, Dio yang merupakan putra dari Waris Purwanto seorang buruh bangunan ini kini harus menjalani perawatan di rumahnya. Mata kanan Dio harus dipasang pelindung untuk menghindari iritasi setelah operasi.
Polisi sendiri belum memberi keterangan terkait kasus ini. Sebab, orang tua korban baru hari ini melapor.
(dpw/dpw)