Selain Dianiaya, Siswa MAN 1 Medan Juga Dipaksa Makan Sandal Berlumpur

Selain Dianiaya, Siswa MAN 1 Medan Juga Dipaksa Makan Sandal Berlumpur

Goklas Wisely - detikSumut
Minggu, 26 Nov 2023 16:30 WIB
Ilustrasi Anak Menjadi Korban Bully
Ilustrasi (Foto: iStock)
Medan -

Rahmad Dalimunte mengatakan anaknya MH, siswa MAN 1 Medan menjadi korban penganiayaan oleh teman sekolah dan senior. Selain dianiaya anaknya juga dipaksa memakan sandal berlumpur.

Dia menyebut anaknya dianiaya dan disiksa sekitar 20 orang. Bentuk penyiksaan yang dialami, MH dipukuli, dipaksa memakan sandal yang berlumpur, memakan daun mangga, serta disuruh minum air yang sudah diludahi para pelaku.

"Penyiksaan di warung itu mulai sekitar pukul 13.00 WIB sampai 18.00 WIB. 5 jam, selain itu ada yang bernama Fauzi, mahasiswa UINSU, yang memanaskan kunci dan dilengketkan ke tangan MH dengan tulisan PA," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dipaksa memakan sandal yang berlumpur," lanjutnya.

Menurutnya, ketika anaknya bergerak langsung dihajar oleh para pelaku. Oleh karena itu, MH merasa sangat terancam. Bahkan, setelah disuruh pulang, MH diancam kalau melaporkan penyiksaan itu ke pihak berwajib akan dibunuh.

ADVERTISEMENT

"Dia diancam dimatikan kalau menceritakan itu. Makanya ini kami tahu juga setelah polisi datang ke rumah. Polisi tahu dari teman MH yang mengadu," ujarnya.

Penganiayaan dan penyiksaan yang dialami anaknya terjadi pada Kamis (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu anaknya ingin pergi dari sekolah untuk mengambil jurnal di Jalan Williem Iskandar.

"Di MAN 1, Jalan Pertiwi itu kan ada terowongan. Nah sewaktu dia mau pergi pakai sepeda motor, tiba-tiba ada teman satu kelasnya mencegat, inisialnya MA. MH dicekik dan dipiting, lalu dibawa ke suatu tempat, warung," katanya.


Sejauh ini, ia mengaku belum mengetahui pasti apa penyebab MH dianiaya. Namun didapatinya informasi ada perseteruan antara geng siswa di SMAN 6 dan MAN 1. Dalam hal itu, kebetulan MH berteman dengan siswa dari SMAN 6.

"Tapi masih jadi pertanyaan kenapa MH yang dianiaya. Padahal dia anak MAN 1 juga," ucapnya.

Berangkat dari situ lah, Rahmat membuat laporan ke Polrestabes Medan pada Kamis (24/11) dengan nomor laporan: STTLP/B/3910/XI/2023/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.




(astj/astj)


Hide Ads