
Mengagumi Bekas Letusan Anak Krakatau yang Dramatis
Anak Krakatau adalah pulau yang terbentuk akibat kegiatan vulkanik yang terus menerus setelah letusan besar pada 27 agustus 1883 di Gunung Krakatau.
Anak Krakatau adalah pulau yang terbentuk akibat kegiatan vulkanik yang terus menerus setelah letusan besar pada 27 agustus 1883 di Gunung Krakatau.
Gunung Anak Krakatau erupsi hingga 7 kali sejak Minggu (26/11) hingga Senin (27/11/2023). Erupsi Gunung Anak Krakatau ini dipicu curah hujan yang tinggi.
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami 5 kali erupsi hingga siang ini. Letusan terakhir terjadi pada pukul 11.43 WIB.
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengeluarkan letusan kecil sebanyak 15 kali hari ini. Ketinggian abu mencapai sekitar 200 meter.
Gunung Anak Krakatau, yang berada di perairan selatan Sunda, kembali mengalami erupsi. Gunung ini menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter.
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda kembali mengalami erupsi pagi ini. Tinggi kolom abu akibat erupsi mencapai 800 meter dari puncak.
Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi. Letusan itu menyemburkan abu vulkanik setinggi 1 kilometer.
Terbentuk akibat terjadinya letusan dahsyat, yuk simak hingga akhir penjelasan lengkap berikut agar detikers lebih mengenal Anak Krakatau!
Letusan itu terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 65 mm dengan durasi 68 detik.
Deny menyebut abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal. Semburan abu vulkanik Anak Krakatau mengarah ke barat daya gunung.