
Mungkinkah Konflik Thailand-Kamboja sampai Perang Libatkan ASEAN? Ini Kata Pakar
Dosen HI UGM Dr Muhadi Sugiono menjelaskan pengamatannya soal konflik antara Thailand dan Kamboja. Apakah bisa terjadi eskalasi hingga libatkan ASEAN?
Dosen HI UGM Dr Muhadi Sugiono menjelaskan pengamatannya soal konflik antara Thailand dan Kamboja. Apakah bisa terjadi eskalasi hingga libatkan ASEAN?
Konflik Thailand-Kamboja berpotensi ganggu rantai pasok Indonesia, memicu PHK, namun dampaknya dianggap kecil. Peluang pariwisata bisa dimanfaatkan Indonesia.
China, Malaysia, dan Jepang menyerukan untuk dilakukannya negosiasi guna mengakhiri konflik bersenjata di perbatasan antara Thailand dan Kamboja.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, mendorong Indonesia aktif meredam konflik Thailand-Kamboja demi keselamatan WNI dan stabilitas ASEAN.
Thailand dikenal sebagai negara di ASEAN yang tidak pernah dijajah, tetapi seperti ini sejarah perang yang pernah dilakukannya.
Ketua BKSAP DPR Mardani Ali Sera prihatin atas ketegangan Thailand-Kamboja. Ia menyerukan dialog damai untuk selesaikan konflik dan jaga stabilitas ASEAN.
Trump menggetok tarif buat Thailand dan Kamboja masing-masing 36%, dan akan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Namun kini Thailand & Kamboja malah perang.
Lantas, apakah perang Thailand dan Kamboja akan berdampak pada ekonomi Indonesia? Pasalnya, kedua negara adalah tetangga dan sama-sama anggota ASEAN.
Indonesia fokus tingkatkan ekspor ke AS meski tarif impor 19%. Komoditas unggulan seperti tekstil dan elektronik jadi prioritas. Tariff terendah di ASEAN.
Indonesia berhasil menegosiasi tarif impor dengan AS, turun dari 32% menjadi 19%. Kesepakatan ini menjadikan tarif Indonesia terendah di ASEAN.