
Gojek Melihat Hikmah di Balik Tutupnya Layanan GoLife
Gojek buka suara terkait tutupnya layanan GoLife. Chief of Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho mengaku berat hati harus melepas mitranya
Gojek buka suara terkait tutupnya layanan GoLife. Chief of Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho mengaku berat hati harus melepas mitranya
Penutupan layanan GoLife oleh Gojek menjadi akhir dari layanan itu. Kisahnya dulu dibuka dengan spin off untuk menjadikan Gojek sebagai sebuah super apps.
Andre Soelistyo dan Kevin Alwin yang keduanya sama-sama menjabat CEO Gojek telah memberikan penjelasan panjang lebar pada karyawan Gojek soal keputusan itu.
Dua kabar mengejutkan datang dari Gojek. Perusahaan besutan Nadiem Makarim ini menutup layanan GoLife serta melakukan PHK 430 karyawannya.
Gojek memutuskan untuk menutup GoLife dan GoFood Festival imbas dari pandemi COVID-19. Sebanyak 430 karyawan pun harus di-PHK.
Gojek menutup layanan GoLife sebagai dampak pandemi COVID-19. Para mitra GoLife diberikan bantuan pelatihan dan dana tunai.
Dampak dari pandemi Corona terhadap bisnis, Gojek mem-PHK 430 karyawan dan menutup GoLife. Namun, pengguna masih bisa memakainya sampai 27 Juli 2020.
GoLife memutuskan untuk menghentikan sementara layanan GoMassage mulai tanggal 26 Maret 2020 untuk pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19.
Terhitung hari ini, GoJek resmi menutup layanan laundry (GoLaundry) dan layanan pesan-antar kebutuhan harian (GoDaily) di aplikasi GoLife.
Layanan GoLife yang tidak dilanjutkan ialah GoGlam, GoFix, GoAuto, GoDaily, GoLaundry, dan Service Marketplace.