
Diancam Trump, Rusia Kembali Serang Ukraina
Serangan udara Rusia kembali menghantam Ukraina pada Rabu (16/7) dini hari. Sedikitnya 12 orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan terbaru Moskow.
Serangan udara Rusia kembali menghantam Ukraina pada Rabu (16/7) dini hari. Sedikitnya 12 orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan terbaru Moskow.
Rusia mengirimkan serangan besar-besaran ke Ukraina. Serangan ini dianggap serangan 'terbesar' sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 2022.
Ukraina menyebut Rusia telah meluncurkan 108 pesawat nirawak atau drone ke Ukraina tak lama setelah gencatan senjata berakhir.
Wapres AS JD Vance mengatakan, hanya Rusia dan Ukraina yang bisa mengakhiri perang mereka. Vance sebut, perang keduanya tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
Rudal Rusia menggasak Kyiv, ibu kota Ukraina, membuat hubungan kedua negara semakin memanas. Serangan itu menelan korban jiwa dan korban terluka.
Perang Rusia vs Ukraina belum juga berhenti. Terbaru sebuah gedung apartemen di Kyiv, Ukraina, rusak dihantam rudal balistik Rusia.
Donald Trump menyalahkan Volodymyr Zelensky lagi atas serangan Rusia ke Ukraina. Menurutnya, Zelensky berbagi kesalahan dengan Vladimir Putin atas korban jiwa
Rusia memborbardir Kyiv, ibu kota Ukraina, dengan serangan rudal balistik hingga menghancurkangedung yang menampung kantor-kantor saluran penyiaran asing.
Drone Rusia menyerang sejumlah bangunan di Kyiv, Ukraina. Gedung-gedung tersebut kemudian hangus terbakar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan Rusia yang meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik pada Hari Natal.